Kasus “Dhe Bedun” Harus Jadi Pelajaran dalam Bermedsos

oleh
Budi Santoso (ketiga dari kanan) pemilik aku Facebook Dhe Bedun akhirnya menyatakan permohonan maafnya karena dinilai telah menghina sosok Gus Muwafiq dengan mengunggah gambar meme pada 1 Januari 2020.

Namun, PC NU Salatiga memberikan beberapa syarat kepada Budi Santoso sebagai bagian dari upaya penegakan hukum. Pertama, pemilik akun FB Dhe Bedun secara pribadi meminta maaf secara tertulis kepada Gus Muwafiq, PBNU, PWNU Jateng dan PCNU Kota Salatiga. Kedua, pemilik akun FB Dhe Bedun harus menggelar konfrensi pers pada media masa untuk menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf secara live agar dapat diketahui oleh khalayak luas khususnya adalah warga Nahdliyin.

Pada Selasa 7 Januari 2020 Budi Santoso alias Dhe Bedun menyanggupi pengajuan syarat itu di Kantor LPBHNU di Jalan Kartini 02 Salatiga disaksikan langsung jajaran Pengurus PCNU beserta Banom NU Salatiga dan jajaran Polres Salatiga.

Dhe Bedun menyerahkan surat permohonan maaf secara tertulis sekaligus menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf melalui rekaman video agar dapat diberitakan kepada khalayak luas oleh media baik cetak, elektronik maupun online.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan Surat Perdamaian antara Pelapor dengan Dhe Bedun selaku terlapor yang mana surat perdamaian itu diserahkan kepada penyidik Polres Salatiga dengan ketentuan apabila di kemudian hari Dhe Bedun mengulangi perbuatannya maka perkara atas namanya tersebut dapat dibuka dan dilanjutkan lagi proses hukumnya.

Kasus yang dinilai menghina Gus Muwafiq itu bermula dari gambar meme yang diunggah Budi Santoso di akun Facebook miliknya bernama Dhe Bedun pada Rabu 1 Januari 2020. Gambar meme terkesan menampilkan foto Gus Muwafiq hasil editan atau rekayasa digital pada bagian wajah foto asli.

“Terlihat wajah pada foto profil FB Dhe Bedun tersebut menampilkan kesan wajah yang buruk rupa, hitam, bopeng, ndomble dengan ekspresi wajah yang bodoh, terbelakang, katrok dan “nganyelke’ yang pada intinya foto tersebut ketika dibaca oleh publik maka akan langsung dapat menimbulkan kesan stereotip yang tidak baik atas diri Gus Muwafiq,” tutur Ketua LPBHNU Salatiga Sofyan Mohammad dalam rilisnya yang diterima RadarSumedang.id.