Patut Ditiru, Aleg Canangkan ‘Beas Perelek’ Bantu Warga Terdampak Covid-19

oleh
BEAS PERELEK: Aleg DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS H Ridwan Solichin (foto kiri) bersama warga dari Tim Gugus Tugas Ketahanan Pangan Warga RW 07 Cikeruh Perumahan Puri Jatinangor (foto kanan) setiap Jum'at pagi keliling mengambil beras yang disiapkan warga untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan

RADARSUMEDANG.ID–Ancaman krisis kesehatan akibat pandemi virus Corona atau Covid-19 kini berkembang menjadi ancaman krisis ekonomi global yang berdampak pada terpuruknya kondisi perekonomian Indonesia.

Demikian keprihatinan tersebut disampaikan Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Jawa Barat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) H. Ridwan Solichin.

Menurut politisi muda yang familiar disapa Kang RinSo ini, keluhan utama masyarakat dari wabah covid 19 ini adalah bagaimana menyambung hidup sehari-hari untuk keperluan pemenuhan kebutuhan pangan.

Terlebih saat ini banyak perusahaan-perusahaan terhenti operasional sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK). “Juga para pedagang kaki lima yang sepi pembeli karena semua masyarakat tidak keluar rumah, sungguh semua ini tidak terelakkan,” ungkap RinSo.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini menegaskan kebutuhan yang paling mendesak adalah bahan pangan. Namun akses pangan hanya dapat terjadi apabila rumah tangga mempunyai penghasilan cukup.

“Covid-19 menyebabkan penghasilan masyarakat merosot drastis berujung gangguan untuk memperolehnya,” sebutnya.

Untuk itu selaku Ketua DPW PKS Jabar, RinSo mengajak semua kader PKS dimana saja berada, untuk menjadi inisiator “Beas Perelek dan Bercocok Tanam” untuk ketahanan pangan di lingkungan masing-masing.

“Ajak masyarakat untuk saling berbagi di bulan suci,” serunya.

Kepada pemerintah RinSo meminta untuk tidak membuat masyarakat bingung dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya. Terlebih dengan kebijakan yang tidak jelas serta lambat, seperti carut marut pendataan warga miskin baru dan lain sebagainya.

“Untuk itu biarlah carut marut dan masalah-masalah ketidakbecusan pemerintah ditangani oleh para pejuang-pejuang (wakil rakyat) di parlemen. Kita sebagai elemen masyarakat di lingkungan sendiri harus tetap memberikan rasa optimisme kepada masyarakat dengan bergotong royong, dari warga oleh warga untuk warga,” terangnya.(*/rik)