JATINANGOR, RADARSUMEDANG.ID–Kebijakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menuai pro kontra. Kali ini rencana menyulap Waduk Jatigede sebagai destinasi wisata dengan membangun menara Kujang Kembar dan Masjid yang akan menggunakan anggaran APBD provinsi sebesar Rp 100 miliar menuai sorotan.
Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat H Ridwan Solichin, SIP, M.Si. menilai rencana pembangunan Menara Kujang Kembar dan Masjid di objek wisata Panenjoan Jadigede sebagai langkah yang kurang tepat dilakukan di tengah masa pandemi saat ini.
“Kita ketahui saat ini masyarakat masih terpuruk secara ekonomi karena dampak pandemi yang belum selesai. Sementara bantuan sosial untuk mereka pun sudah tidak ada. Alangkah baiknya rencana itu ditunda dulu dan dialihkan ke program pemulihan ekonomi masyarakat yang saat ini sangat dibutuhkan,” pinta Kang RinSo, sapaannya, Minggu (24/5/2021) di kediamannya di Jatinangor.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini mengatakan jika pembangunan menara kujang kembar itu untuk mendorong pariwisata daerah di tengah situasi pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya, hanya akan menjadi langkah spekulasi saja.
“Momentumnya tidak tepat, situasi pandemi saat ini masih membatasi mobilitas warga sebagai wisatawan. Kalaupun sektor pariwisata ini dipaksakan saat ini dampaknya secara ekonomi pun tidak signifikan, karena secara matematis dampak dalam pertumbuan ekonominyapun terbilang lama,” urainya.
Sebagai dewan yang membidangi masalah pemerintahan di DPRD Provinsi Jawa Barat, Kang RinSo, sapaannya, meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk membatalkan saja rencana pembangunan menara kujang kembar dan anggarannya dialihkan ke program pemulihan ekonomi masyarakat.
“Kami dari Fraksi PKS DPRD Jabar meminta gubernur membatalkannya saja. Kenapa bantuan provinsi yang tidak kena refocusing? Kalaupun anggaran dibahas saat belum pandemi, tetapi pelaksanaannya saat pandemi, alangkah lebih baik dimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaat untuk pemulihan ekonomi,” tandasnya.
Dewan dari Dapil Jawa Barat XI (Sumedang Majalengka Subang) ini menyarankan agar anggaran Rp 100 miliar tersebut bisa dialihkan saja. “Semoga anggaran bisa digeser pada perubahan APBD 2021 dan semoga rencana pembangunan yang akan dilaksanakan pada Juni 2021 nanti tidak teralisasi. Anggaran itu (Rp 100 miliar, red) lebih baik untuk membantu permodalan masyarakat yang sedang terpuruk atau peningkatan layanan kesehatan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sejumlah media, pembangunan Menara Kujang Kembar dan Masjid Al Kamil tersebut direncanakan di kawasan Waduk Jatigede tepatnya di destinasi wisata Panenjoan, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede. Tidak hanya menara dan masjid, rencananya juga bakal dibangun pula jembatan layang. Seluruh anggarannya dari ketiga proyek tersebut telah disetujui gubernur sebesar Rp 100 miliar yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa Barat.(rik)