KOTA, RADARSUMEDANG.ID–Perkembangan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Pasalnya jumlah kasus harian dalam dua pekan terakhir terus melonjak sangat tajam hingga lebih dari 150 orang/hari.
“Dengan jumlah keseluruhan terkonfirmasi positif sudah lebih dari enam ribu orang. Yang meninggal dunia lebih dari 150 orang dan jumlah ini belum memberikan gambaran sebenarnya, karena jumlah sebenarnya bisa jauh lebih banyak dari yang terlaporkan. Apalagi jumlah test yang dilakukan oleh Pemda Sumedang masih jauh dari standar yang telah ditetapkan oleh WHO,” ungkap Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Sumedang drg H Rahmat Juliadi, MHKes.
Anggota dewan asal Fraksi PKS yang juga praktisi kesehatan ini menyebutkan rata-rata yang positif dari sampel yang diperiksa sampai saat ini mencapai 48 persen lebih, artinya dari setiap 100 sample yang diperiksa ada sekitar 48 orang lebih yang positif.
“Dengan semakin masifnya pemeriksaan baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemeriksaan atas permintaan sendiri (APS) maka lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Sumedang akan terus menanjak, dimana puncaknya menurut para ahli epidemiologi bisa di terjadi di akhir Juli sampai Oktober ini,” terang Rahmat.
Dalam kenyataannya di tengah lonjakan kasus Covid-19 ini, sambung Dokter Rahmat, laporan warga kepada PSC (Public Safety Center) 119 dalam sehari bisa mencapai ratusan orang termasuk daftar tunggu pasien yang harus segera dirawat melalui PSC 119. “Sehari bisa lebih dari 30 orang, dimana kondisi pasien sudah mengalami gejala sedang, berat sampai sangat berat yang saat ini berada di tempat isolasi mandiri masing masing,” bebernya lagi.
Sementara itu jumlah bed atau tempat tidur yang di miliki Kabupaten Sumedang hanya tersedia sekitar 700 bed dari 3 RS yaitu RSUD Sumedang, RS Pakuwon dan RS Harapan Keluarga. Menurutnya, saat tidak sedang pandemi saja jumlah tersebut sudah sangat kurang, karena idealnya RS di Sumedang memilikisatu tempat tidur untuk 1000 penduduk. Kalau saat ini jumlah penduduk Sumedang sekitar 1,2 juta jiwa, maka sedikitnya pada saat keadaan normal saja RS di Sumedang idealnya memiliki sekitar 1200 tempat tidur.
“Apalagi saat pandemi seperti sekang ini, BOR atau Bed Occupancy Ratio yakni prosentasi tingkat pengunaan tempat tidur di RS saat ini mencapai 85% lebih. Padahal jumlah pasien non Covid-19 pun sangat banyak yang membutuhkan perawatan di RS,” imbuhnya.
Anggota Komisi 3 DPRD Sumedang yang membidangi kesehatan ini juga, akibat Covid-19 ini juga mengatakan Kabupaten Sumedang mengalami krisis tenaga kesehatan. Hingga saat ini lanjut Dokter Rahmat sudah ratusan dokter, dokter spesialis, dokter gigi, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang terpapar Covid-19.