BANDUNG, RADARSUMEDANG.ID—Para pelaku seni Jawa Barat yang tergabung dalam Komunitas Akar Seni Petisi C-19 bersilaturahmi dan berdiskusi kepada Fraksi PKS DPRD Jawa Barat. Bertempat di Roof Top Longue DPRD Provinsi Jawa Barat pada Jumat (8/10).
Rombongan disambut oleh Sekretaris F-PKS DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Ridwan Solichin, SIP, M.Si dan Anggota DPRD, Ir. Abdul Hadi Wijaya, serta Ketua Bidang Seni Budaya DPW PKS Jawa Barat, Hendra Gunawan beserta jajarannya.
Beberapa asprasi disampaikan oleh dalam Komunitas Akar Seni Petisi C-19 ini mengenai nasib pelaku seni di tengah kondisi pandemi begitu mengkhawatirkan. Ada yang bertahan dengan menjual aset dan alat-alat keseniannya untuk bertahan hidup sehingga memunculkan keluarga miskin baru.
Menurut salah seorang perwakilan dari Komunitas Akar Seni Petisi C-19, Adi Truna, jika dibandingkan dengan masa sebelum reformasi, terjadi penurunan kualitas perhatian pemerintah terhadap kebudayaan. Disatukannya kebudayaan dengan pariwisata menjadikan budaya hanya dianggap sebagai bagian dari pertunjukkan seni saja, bukan lagi kekayaan intelektual bangsa yang harus dilindungi.
“Kami mengusulkan kepada pemerintah agar kebudayaan menjadi dinas tersendiri, minimal digabungkan dengan pendidikan, bukan sekadar tontonan kesenian”, ujar Adi menambahkan.
Di sisi lain, para seniman dari Komunitas Akar Seni ini menunggu janji gubernur yang akan melakukan diskusi lanjutan yang kedua dengan mereka secara daring karena saat diskusi pertama di bulan Juli lalu belum tuntas.
“Saat ini, ribuan seniman menunggu kabar dari kami mengenai hasil petisi dan solusi pemerintah terhadap nasib seniman tradisi, seniman pasisian yang tidak diperhatikan oleh pemerintah” ujar Abah Anton, salah satu perwakilan.
Sedangkan menurut Budi Setiawan, perwakilan komunitas akar seni dari karawang, pemerintah tidak memiliki basis data seniman Jabar yang mengakibatkan carut marutnya penanganan dampak covid 19 bagi kalangan seniman, selain masih minimnya perhatian dan perlindungan pada seniman tradisional di Jawa Barat.
Menanggapi pernyataan pernyataan dari komunitas akar seni tersebut Abdul Hadi (Gus Ahad), wakil ketua komisi V DPRD Jabar mengucapkan terimakasih atas segala masukan dan kritkan pada pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, mengenai kebijakan pemerintah di bidang seni dan budaya ini, khususnya mengenai nasib para seniman tradisi. Serta masukan kepada PKS dalam memandang kebudayaan.
“Kami merasa ditampar tapi senang dan lega bisa berdiskusi dengan teman-teman dari komunitas akar seni, masukan ini akan kami perjuangkan sesuai kapasitas kami di legislatif” ujar abdul hadi yg biasa dipanggil Gus Ahad ini.
Pada akhir pertemuan, sekretaris Fraksi PKS DPRD Jabar, Ridwan Solichin mengatakan bahwa pertemuan ini bukan yang terakhir.
“Harus terus dibina komunikasi dan diskusi antara seniman dengan PKS agar saling memahami peran, posisi, serta value yang dimiliki sehingga tujuan memajukan seniman dan masyarakat Jawa Barat dapat terwujud” ujar Kang RinSo sapaan akrabnya.(*)