Bangunlah Bisnis dari Mimpi Besar, Luruskan Niat dan Totalitas

oleh
Acara home sharing bisnis HNI yang digelar BC HNI Jatinangor baru-baru ini.

“Saya sendiri awal bisnis HNI alasannya hanya ingin menambah penghasilan. Namun sekarang alasan atau mind set saya setelah menjadi LED berubah alasannya semata-mata hanya karena ibadah,” imbuhnya.

Sehingga dirinya dalam menjalankan bisnis itu bisa lebih tenang tanpa pusing memikirkan bonus kecil maupun besar. “Alasan sekarang adalah ibadah, enggak pusing tuh mau bonus kecil, mau besar, enggak masalah,” bebernya lagi.

Sebagai seorang dosen Ena merasa waktunya super padat, namun tidak menjadi alasan tidak bisa menjalankan bisnis di HNI. “Saya bekerja di kampus sebagai dosen, karena sibuk mengampu, awal saya modal cuma Rp 500 ribu beli produk HNI, saya bawa ke kampus, saya taruh di meja ruang dosen. Akhirnya banyak yang tertarik dan langsung daftar jadi member,” ceritanya lagi.

Bahkan hingga saat ini, di sela kuliah S3-nya, Ena masih menyempatkan menambah mitra bisnisnya di bangku kuliah doktoralnya. “Saya iseng ngajak teman kuliah S3 saya ngopi bareng, bawa produk kopinya HNI. Setelah dirasa enak dengan sendirinya teman-teman langsung minta jadi mitra, sesimpel itu menjalankannya,” ulasnya.

Ena membagikan pula tips menjalankan bisnis bagi mereka yang benar-benar super sibuk. “Biasanya orang-orang sibuk itu bisa memanfaatkan media sosial. Pagi sebelum memulai aktifitas luangkan waktu untuk sharing produk HNI di media sosial, jika ada yang komen dan like, telepon atau japri mereka siapa tahu tertarik. Dari pengalaman saya, cukup lumayan juga tips lewat media sosial ini,” jelas Ena.