RADARSUMEDANG.ID, BANDUNG-Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat H Ridwan Solichin, SIP, MSi mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan terobosan-terobosan dalam upaya meningkatkan pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD). Mengingat saat ini Pemprov Jabar mengalami penurunan APBD 2022 mencapai Rp 10 Triliun.
“Pada tahun 2022, APBD Provinsi Jawa Barat hanya diperhitungkan Rp 31,1 triliun sedangkan pada tahun 2021 pendapatan daerahnya mencapai Rp 41, 47 triliun. Jelas mengalami penurunan hampir mencapai Rp 10 triliun,” ungkap Kang RinSo, sapaannya.
Terkait penurunan APBD 2022 tersebut, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jabar ini meminta Pemprov Jabar selain melakukan efesiensi alias mengencangkan ikat pinggang juga harus disertai dengan terobosan-terobosan terutama dalam mengelola dan memaksimalkan aset-asetnya.
“Mau tidak mau pemprov harus mengecangkan ikat pinggang yang ketat, kemudian melakukan program-program pembangunan dengan skala prioritas yang tepat dan tidak asal-asalnya,” sarannya.
Meskipun Pemprov Jabar berdalih penurunan APBD 2022 tersebut sebagai imbas dari Pandemi Covid-19, namun bukan berarti tidak ada lagi celah lain untuk meningkatkan PAD. “Efesiensi sudah tepat namun juga harus dibarengi dengan mencari peluang-peluang lain dalam menggenjot pendapatan daerah,” imbuhnya.
Menurutnya banyak peluang yang bisa dioptimalkan Pemprov Jabar dalam meningkatkan pendapatan daerah, seperti mengoptimalkan aset-aset Pemprov Jabar yang tersebar di seluruh daerah di Jawa Barat.
“Kami kira optimalisasi aset daerah ini bisa mengatasi masalah keungan Pemprov Jabar. Untuk itu segera lakukan inventarisasi aset sehingga bisa diketahui mana yang bisa secepatnya menghasilkan pendapatan dan mana yang perlu pengembangan jangka panjang,” pungkasnya.(*/rik)