RADARSUMEDANG.ID – Komisi II DPRD Kabupaten Sumedang khawatir kelangkaan minyak goreng (migor) di pusat perbelanjaan di Kabupaten Sumedang terus berlanjut hingga menjelang bulan suci ramadan.
Pasalnya hingga saat ini masyarakat harus rela antri untuk mendapatkan minyak goreng sampai berhari-hari.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumedang, Warson pun meminta kepada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop_UMPP) agar segera melakukan operasi pasar.
“Hari ini saja saya banyak menerima keluhan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan migor. Saya mendorong Disperindag agar mencarikan solusi, terutama koordinasi dengan para distributor supaya situasi ini tidak berlangsung terus menerus,” kata Warson saat dikonfirmasi Radar Sumedang, Jum’at (18/2).
Kata Warson, pihaknya juga mendapat keluhan beberapa warga di Jatinangor sampai harus mencari migor ke daerah seberang.
Oleh karena itu politisi Gerindra ini meminta agar Dikop_UMPP melakukan operasi pasar tidak hanya di wilayah kota saja. Namun dilakukan secara menyeluruh ke kecamatan-kecamatan.
“Saya juga sudah komunikasi dengan Indag bahwa akan segera operasi pasar, kasian masyarakat. Di wilayah barat saja sudah 3 hari dirasakan, bahkan ada yang mencari nyaris ke wilayah luar Sumedang. Misalnya di Rancaekek di pinggir jalan Bandung Garut, ternyata ya sama,” ujarnya.
“Yakinkan masyarakat bahwa migor tersedia, karena masalahnya ini kan barangnya sangat langka. Oke misalkan ada misalkan di mini market cuman harganya bukan premium, itu pun stoknya sedikit dan mau tidak mau dibeli,” tambahnya.
Warson menambahkan, upaya opsar juga harus dilakukan terus-menerus sampai menjelang hari raya Idul Fitri.
“Bukan sekarang saja, kita harus antisipasi untuk menjelaslng puasa dan hari raya. Jangan sampai nanti tidak hisa teratasi. Saya juga apresiasi Pak Kapolres yang sudah bergerak mengatasi persoalan ini,” katanya. (jim)