Oleh: H Ridwan Solichin, SIP, MSi
(Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jabar)
Untuk yang ketiga, kalinya seluruh muslim di dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadan masih bertepatan dengan kondisi pandemi Covid-19. Walaupun begitu, semua itu tetap patut disyukuri terlebih situasi pandemi sekarang sudah mulai membaik.
Sejumlah pembatasan pun mulai berangsur pulih, seperti pada Ramadan sebelumnya, pelaksanaan tarawih wajib melaksanakan jaga jarak dan kapasitas tertentu. Sementara sekarang sudah normal kembali. Begitu juga aktivitas warga sebelumnya tidak boleh melaksanakan buka bersama, Ramadan tahun ini sudah diperbolehkan kembali. Meskipun begitu, sebagai bentuk ikhtiar dan kehati-hatian tetap harus menjalankan anjuran protokol kesehatan demi kemaslahatan semuanya.
Alhamdulillahm Ramadan sekarang kita masih bisa berkumpul dibandingkan dengan Ramadan sebelumnya. Ini akan menjadi catatan sejarah kita di era pandemi, meskipun dengan menerapkan prokes yang ketat seperti membatasi jumlah jamaah, menjaga jarak, mencuci tangan, melakukan pengecekan suhu tubuh jamaah dengan thermogun, ini menjadi sesuatu yang luar biasa yang dihadapi pada masa pandemi. Insya Alloh tiada yang sia-sia semoga semangat Ramadan senantiasa terjaga.
Sebab, tujuan puasa Ramadan itu sebagaimana diperintahkan Alloh SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 183 adalah menjadikan pribadi muslim yang bertakwa kepada Alloh SWT. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Untuk itu kita harus semangat dalam menjalankan ibadah puasa, apalagi sekarang masih awal bulan suci Ramadan, sebaiknya jangan disia-siakan. Ibadah, infaq sodakoh, amalan sunah dan itikap harus terus ditingkatkan dengan tetap menjaga prokes jangan sampai terkena dampak dari pandemi ini.
Untuk menggapai semua keutamaan Ramadan ini butuh pengorbanan terutama dalam mengatur waktu selama bulan ini dengan sebaik mungkin. Untuk memanfaatkan waktu di bulan Ramadan terlebih dahulu dengan melakukan muhasabah atau evaluasi diri terhadap amalan-amalan yang telah dilakukan selama hari-hari puasa sebelumnya.
Kita muhasabah kembali seberapa banyak rutinitas tilawahnya, sudah khatam berapa kali pada Ramadan sebelumnya, di hari-hari ini kita optimalkan sebaik mungkin, salat tarawihnya jangan sampai ada yang bolong. Kemudian jangan sampai ada doa-doa yang terlewatkan selama Ramadan.
Sebaiknya kita tulis selama 30 hari ini doa-doa apa saja yang ingin kita sampaikan. Sebab salah satu ciri orang yang bertakwa adalah yang mampu mengevaluasi amalannya, sebagaimana dalam sebuah ayat diperintahkan:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr [59]: 18).
Kemudian hal yang perlu diperhatikan pada Ramadan ini adalah untuk terus menjaga spirit Ramadan agar senantiasa terasa meskipun kita telah melewatinya nanti. Jangan sampai semangat ibadah di bulan Ramadhan ini hilang, jangan sampai setelah Ramadan ibadahnya malah kendor.
Justru orang-orang yang merugi adalah yang setelah bulan Ramadan semakin jauh. Untuk itu setelah Ramadan usai ini untuk tetap menjaga amaliah ibadah sehari-harinya seperti tetap rutin melaksanakan ibadah sunah, menjalankan puasa senin kamis, puasa yaumul bit (puasa tengah bulan), rajin berinfaq, dan terus disiplin waktu.
Apalagi setelah bulan Ramadan ada momentum puasa awal Syawal yakni tanggal 2 Syawal sampai enam hari kedepan. Alangkah lebih afdhalnya kita melanjutkan shaum syawal, semangat puasa senin kamis, bagi yang masih bujangan bisa shaum Daud, insha Alloh gelar mutaqin akan terasa dalam diri kita.
Kepada seluruh umat Islam agar jangan sampai hanya getol beribadah selama Ramadan saja, namun tidak menjadi bekal untuk akhirat, alias hampa, lantaran tidak disertai sikap ikhlas dan ittiba.
Ikhlas tidak dalam melaksanakan setiap amal saleh ini? Dan ittiba, beribadah niatnya karena lilahi ta’ala. Insya Alloh selama Ramadan ini menjadi ladang ittiba dan ikhlas dan semoga kebaikan kita di Ramadan ini akan dilipatgandakan oleh Alloh SWT, semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan Ramadhan selanjutnya, Aamiin.(*)