Kang RinSo Minta Disdik Optimalkan Penyelenggaraan PPDB 2022

oleh
KUNDAPIL: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Ridwan Solichin saat melaksanakan kunjungan dapil (kundapil) ke SMK Peternakan Juara MTT Subang, belum lama ini

RADARSUMEDANG.ID, JATINANGOR—Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Ridwan Solichin, SIP, MSi meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terus melakukan perbaikan draf Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2022.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini kembali ingin memastikan kesiapan Disdik dalam PPDB Online sejak jauh hari agar dalam pelaksanaannya bisa lebih baik lagi daripada PPDB tahun sebelumnya.

Kang RinSo, sapaannya, menilai PPDB Online yang dilakukan pada tahun sebelumnya masih dirasa kurang optimal.

“Terutama dalam pemenuhan kuota seperti Dinas Pendidikan kuota Zonasi 50 persen, Afirmasi 30 persen, prestasi 17 persen dan PTO (Perpindahan Tempat Orang Tua) 3 persen,” terangnya.

Pada PPDB tahun sebelumnya, kuota PTO banyak yang tidak optimal dan ditemukan juga di sejumlah daerah jalur prestasi tidak habis terpakai.

“Untuk itu kami mengusulkan agar kupta afirmasi bisa ditambah sebagai antisipasi pertambahan penduduk miskin yang bisa diambil dari PTO dan prestasi,” sarannya.

Hal ini dilatarbelakangi asumsi terjadinya pertambahan jumlah penduduk miskin. Tidak hanya itu bila dilihat dari data dan informasi dari dukcapil bahwa terjadi peningkatan jumlah masyarakat kurang mampu akibat terdampak dari pandemi Covid-19.

“Kami juga meminta terkait aturan Permendikbud juga harus dipatuhi, dalam jumlah rombel hanya 32 siswa per rombel, padahal pada tahun sebelumnya banyak yang tidak sesuai aturan, bahkan ada yang mendekati 50 siswa per rombel,” bebernya.

Kang RinSo menilai jumlah rombol yang tidak sesuai aturan Permendikbud tersebut pada tahun lalu masih bisa dimaklumi karena pembelajaran masih online. “Kami rasa tidak terlalu masalah, tetapi untuk tahun sekarang harus benar-benar mengacu kepada Permendikbud. Seperti kita tahu sekarang sekolah sudah PTM jika rombel lebih dari 32 akan tidak maksimal dalam KBM,” pungkasnya.(rik)