RADARSUMEDANG.ID – Sekitar 2000 peserta MTQ ke-37 tingkat Jawa Barat mengikuti pawai taaruf, Minggu (19/6). Pawai dimulai dari pertigaan BNI hingga ke Alun-Alun Sumedang.
Pawai taaruf ini menandai dibukanya MTQ ke-37 Tingkat Jawa Barat. Peserta pawai yang terdiri dari 27 kabupaten/kota menampilkan berbagai ciri khas masing-masing daerah.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pawai taaruf digelar dalam rangka memeriahkan MTQ. “Sejak dimulainya MTQ masyarakat jadi bisa ikut memeriahkan dan meramaikan. Lebih dari itu bagaimana MTQ ini bisa membumikan Al-Quran,” kata Dony.
Membumikan Al-Quran, lanjut Dony, dalam artian menjalankan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Sehingga insya Allah Sumedang Simpati, Jawa Barat Juara, Indonesia Maju,” tuturnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Barat, Dewi Sartika yang membuka kegiatan, mengapresiasi Pemda Sumedang yang menjadi tuan rumah gelaran MTQ ke-37.
“Pawai taaruf yang luar biasa, setelah tahun 2020 kami tidak gelar karena pandemi. Ini juga bagian dari budaya bagaiman cara kami mensyiarkan membumikan Al-Quran di bumi Jawa Barat,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan, pemilihan Sumedang menjadi tuan rumah MTQ Jawa Barat, sudah berdasarkan berbagai pertimbangan. Sebelumnya, ada 3 kabupaten/kota yang mengajukan diri menjadi tuan rumah.
MTQ ke-37 ini, kata Dewi, digelar secara real time. Sebab Sumedang, merupakan daerah di Jawa Barat yang terkenal dengan digitalisasi. Maka dari itu, literasi digitalisasi akan berawal dari Sumedang.
“Kemudian kami melakukan kurasi atau beauty contes, dari kesiapan sarana prasarana dan sebagainya. Kami punya pembobotan sendiri, dukungan pendanaan dan sesuatu yang lebih inovatif. Digitalisasi itu membuat Kabupaten Sumedang dijadikan tempat penyelenggaraan MTQ ke-37,” tuturnya. (gun)