Begini Cara Menjinakkan King Kobra

oleh
TRI BUDI SATRIA/RADAR SUMEDANG Pimpinan Ngotektak Grup, Abah Kobra sedang berupaya menjinakkan king kobra sepanjang 4 meter dengan berat 17 kilogram yang sudah hampir satu minggu ditangkapnya dari alam liar.

RADARSUMEDANG.ID Ilmu pawang atau menjinakkan binatang buas merupakan keahlian yang didapat secara turun-temurun. Namun sebagian lagi, ilmu pawang bisa dipelajari dengan cara memahami karakter hewan buas yang dihadapinya.

 

Pimpinan Ngotektak Grup, Abah Kobra mengisahkan, ilmu pawang ular yang dimilikinya merupakan keahlian warisan dari almarhum kakeknya. Selain ilmu turunan sebagai modal dasar, ditambah lagi dengan cara terus mempelajari hingga memahami karakter berbagai jenis ular.

 

Secara kasat mata, dari bentuk fisik ular juga dapat terlihat mana yang lebih mudah dijinakkan dan yang sulit dijinakkan. “Jika kepalanya agak bulat atau ada benjolan di dahi, itu tergolong sulit dijinakkan. Tapi kalau yang kepalanya lempeng, itu lebih mudah dijinakkan,” sebutnya.

 

Memahami arah gerakan ular juga harus diikuti sang pawang. Pihaknya juga mengingatkan agar bermain ular apalagi yang berbisa, tidak boleh dicoba sembarangan orang.

 

“Saat memegang ular seperti memegang anak bayi, jangan sampai berlawanan arah dari kehendak ular tadi. Akan tetapi ikuti gerakannya dengan lemah lembut. Jika ditarik paksa, akan menyerang balik. Sesuaikan gerakan dengan pelan-pelan sampai akhirnya gerakan ular bisa dikendalikan,” terangnya.

 

Kali terakhir Abah Kobra menangkap king kobra sekitar satu minggu lalu. King kobra dimaksud berukuran panjang 4 meter dengan bobot berat 17 kilogram. Ular itu ditangkapnya dari alam liar wilayah Marasa, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang.

 

“Hampir satu minggu lalu ditangkap, sekarang udah mulai jinak. Tak lama lagi bisa benar-benar jinak,” katanya pada Sabtu (24/9). Masih dalam proses penjinakkan, hewan reptil tersebut harus sering dielus-elus sembari memperkenalkan aroma sang pawang melalui penciuman ular. Ngotektak Grup berlokasi di RT 05/RW 04, Dusun/Desa/Kecamatan Cisarua.

 

Dia menambahkan, selama PPKM atau sekitar 2,5 tahun harus berhenti dulu tampil membawakan pertunjukan atraksi ular. Sehubungan saat ini sudah kembali berangsur normal, maka sejumlah tawaran pertunjukan atraksi ular mulai diikutinya. (tri)