RADARSUMEDANG.ID, UEA – Untuk kesekian kalinya Pemerintah Kabupaten Sumedang kembali mendapat laporan dari seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Sumedang yang mengaku terlantar di luar negeri. Itu setelah adanya sebuah rekaman dari TKW yang bersangkutan bernama Lia Agustina (39) warga Lingkungan Darangdan, RT 03/RW 15, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan.
Pada rekaman tersebut Lia mengatakan bahwa sekitar 3 bulan lalu dirinya hendak berangkat ke negara tujuan yaitu Uni Emirat Arab (UEA). Pada rekaman tersebut Lia memohon kepada Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir agar mengupayakan kepulangan ke Indonesia.
Lia dijanjikan akan bekerja di kota paling mahal seantero dunia yakni Dubai, namun rupanya tidak sesuai dengan ekspektasi. Terlebih harapan akan bekerja di Dubai pupus sudah setelah pihak penyalur tenaga kerja memindahkan Lia ke Negara konflik yaitu di kota Syria, Damaskus.
“Sudah 3 bulan saya tidak bekerja, sekarang malah dioper ke syiria. Saya mendengar bapak sudah memulangkan TKW orang Cikondang. Saya minta bantuan saya ingin pulang,” ucap Lia.
Sementara saat dikonfirmasi, Lurah Kota Kulon, Kiki Hakiki menjelaskan bahwa Lia sudah 3 bulan terlunta-lunta di Syiria sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).
“Tadinya Lia akan bekerja sebagai ART di Dubai, namun ia malah berpisah dengan PMI yang lain dan diberangkatkan ke Syria tanpa tujuan dan pekerjaan,” kata Kiki saat dikonfirmasi RADARSUMEDANG.ID, Selasa (22/11).
Kiki menduga bahwa Lia nekat berangkat ke negara tujuan tanpa rekomendasi resmi dari Disnakertrans.
“Lia berangkat Agustus lalu melalui jasa agen tanpa proses perekrutan resmi. Tidak ada pemberitahuan ke pemerintahan kelurahan dan Disnakertrans Sumedang sehingga tidak tercatat pada sistem pendataan bagi calon PMI yang akan berangkat ke luar negeri,” ujarnya.
Meski demikian lanjut Kiki, per hari Senin (21/11) pihaknya sudah mengajukan surat permohonan kepada Kepala Disnakertrans Sumedang hingga mendapat respon cepat, dengan langsung dengan melakukan asesmen kepada keluarganya dan menghubungi pihak-pihak terkait seperti Kemenlu dan KBRI Syiria.
“Pemerintah berupaya secepatnya memulangkan yang bersangkutan dalam keadaan selamat, meskipun tentu prosedur harus ditempuh. Kami juga sudah menghubungi pihak keluarga di Darangdan untuk memastikan keberadaan yang bersangkutan,” terang Kiki.
Selain itu ditambahkan Kiki, saat ini posisi Lia sudah aman di kamp pengungsian untuk menungu kepulangan.
“Kami dari pihak kelurahan sudah menghubungi yang bersangkutan melalui WhatsApp dengan kondisi menghawatirkan karena berada di daerah konflik dan memohon bantuan kepulangan ke Indonesia. Bahkan yang bersangkutan bisa berkomunikasi melalui saluran video call baik dengan saya maupun pihak Disnaker,” katanya.
Menanggapi kejadian yang terulang kembali ini, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir kembali mengingatkan kepada warga masyarakat Kabupaten Sumedang agar berhati-hati dengan berbagai modus oknum yang menawarkan bekerja di luar negeri dengan gaji fantastis.
“Saya mengingatkan bagi warga Sumedang yang ingin bekerja ke luar negeri selalu ikuti prosedur dan menghubungi Disnakertrans. Beberapa kasus PMI asal Sumedang yang ditangani Disnakertrans hampir semuanya unprosedural alias ilegal,” tegas Bupati Dony. (jim)