RADARSUMEDANG.ID – Ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang kembali terendam banjir pada Rabu (21/12) malam. Ratusan rumah tersebut di antaranya sekitar 200 rumah di RW 07 Dusun Nanjungjaya, Desa Ujungjaya dan 10 rumah di Dusun Cilega, Desa Sakurjaya.
Banjir terjadi akibat luapan Sungai Cipelang, saat kawasan tersebut diguyur hujan deras sejak Rabu sore. Seperti diketahui, dua lokasi tersebut menjadi yang terdekat dengan bantaran Sungai Cipelang.
Sehingga saat sungai meluap, air disertai lumpur langsung merendam permukiman warga. “Air mulai naik sekitar jam 7 malam. Memang kemarin hujan deras disertai angin kencang,” kata Somad, warga Nanjungjaya, Rabu (22/12) pagi.
Hujan yang terus mengguyur memicu air terus naik merendam permukiman warga. Ketinggian air banjir bahkan sampai 2 meter. “Ketinggian bervariasi, ini yang paling ujung sampai sekitar 2 meter,” katanya.
Warga lainnya, Emah menuturkan, banjir baru surut sekitar 2 jam kemudian saat hujan mereda. Namun banyak barang-barang rumah tangga yang terendam air dan lumpur sisa banjir. “Di rumah saya kasur, kursi, lemari, sampai mesin cuci pada rusak,” ujarnya.
Ia menuturkan, Nanjungjaya yang dulu dikenal dengan Leuwiawi, jadi langganan banjir sejak ada proyek pembangunan Tol Cisumdawu karena terjadi penyempitan aliran Sungai Cipelang. Tercatat tahun ini yang kedua kali, dimana banjir juga terjadi pada 13 Maret lalu.
“Tahun sekarang sudah 2 kali, tapi ini paling parah. Sekarang kan sudah langganan, jadi warga sudah antisipasi, jadi begitu air masuk langsung pada menyelamatkan diri,” ucapnya.
Hingga Kamis (22/12) siang, warga masih sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir. Tak hanya masuk ke rumah-rumah warga, lumpur juga memenuhi jalan permukiman hingga setinggi betis orang dewasa. “Belum ada bantuan, masak juga nggak bisa karena kompor juga pada rusak,” ucapnya.
Ketua RT 01 RW 07 Bonani Sobihun mengatakan, sekitar 200 rumah di RW 07 terdampak banjir Sungai Cipelang. Meski demikian tidak ada warga yang sampai mengungsi.
“Untuk satu RT saja ada 60 rumah, kalau satu RW ya ada sekitar 200 rumah. Warga mah inginnya nyaman lagi,” katanya.
Selain merendam ratusan rumah, banjir juga merenggut nyawa warga Desa Ujungjaya bernama Dadang. Korban dan motornya terseret arus banjir saat nekat menerobos derasnya air banjir.
“Kami dapat laporan dari warga bahwa ada yang terseret arus saat sedang melintas di atas jembatan. Korban ditemukan 200 meter, dan berhasil dievakuasi bersama TNI, Polri, warga dan relawan sekitar pukul 00.25 WIB,” tuturnya.
Selain itu, warga bersama perangkat desa juga melakukan evakuasi terhadap seorang bayi yang baru lahir belum genap satu minggu. Bayi dan keluarganya sempat terjebak banjir setinggi 2 meter. (gun)