Sebelum Bertemu Presiden, Bupati Sumedang Diundang Mensesneg Pratikno

oleh
Diundang Mensesneg Pratikno
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir bertemu dengan Mensesneg Pratikno di rumah dinasnya dengan didampingi Sekda Herman Suryatman, Kepala Bappeda Tuty Ruswati dan Kabid Informatika Diskominfo, Arif Syamsudin.

RADARSUMEDANG.ID, Jakarta – Sebelum bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir diundang Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Sabtu (31/12). Undangan ke Rumah Dinas di Kompleks Widya Chandra Jakarta itu untuk mengeksplorasi transformasi digital dan penanganan stunting berbasis digital di Kabupaten Sumedang.

Dalam pertemuan yang dihadiri juga Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin itu, Bupati Dony menjelaskan bahwa tugas pemerintahan adalah mensejahterakan masyarakat. Untuk itu, Pemda Kabupaten Sumedang memacu transformasi digital agar pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik lebih akseleratif, sehingga masyarakat makin sejahtera.

Sebelumnya Bupati Dony bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu pada peresmian Bendungan Sadawarna di Kecamatan Surian. Bupati sempat menceritakan tentang programnya dalam menangani stunting. Pada saat makan siang di rumah makan di Subang, Bupati Dony memperlihatkan kepada Jokowi dari tabnya tentang metode penanganan stunting dengan digitalisasi dan menggerakan kader posyandu.

Rupanya Presiden tertarik dengan metode tersebut dan meminta Dony untuk mempresentasikannya di istana Jakarta. Dan tindaklanjutnya kemudian, Bupati Dony diundang Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Pratikno ke rumah dinasnya sebagai persiapan bertemu kembali dengan Presiden Jokowi dalam rangka ekspose program penanganan stunting di Kabupaten Sumedang.

Dikemukakan Dony, Presiden Jokowi menyatakan kekagumannya atas prestasi Sumedang dalam menurunkan angka stunting secara cepat. Hanya dalam kurun waktu tiga tahun lebih melalui digitalisasi akangka stunting menurun signifikan sehingga akan dijadikan rujukan nasional.

“Dengan digital, kinerja pelayanan dan pembangunan jauh lebih baik. Contohnya dalam penanganan stunting, Tahun 2018 angka stunting Kabupaten Sumedang 32,2 % (SSGI). Setelah diintervensi platform digital Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (Simpati), angka stunting menurun tajam menjadi 8,2 % (Bulan Penimbangan Balita) tahun 2022,” ungkap Bupati.

Ditambahkan Bupati, para kader Posyandu yang jumlahnya ribuan turut dikerahkan guna memantau perkembangan tumbuh kembang bayi, balita dan anak-anak di Kabupaten Sumedang melalui smartphone yang dilengkapi fitur aplikasi Simpati.

Mensesneg Pratikno merasa kagum atas cara penanganan Stunting di Sumedang ini. Menurutnya Praktik baik ini semoga juga bisa dipraktekan didaerah lain sehingga Indonesia bisa lebih maju.

“Praktik baik Sumedang ini kita dalami. Nanti dilaporkan ke Bapak Presiden dan akan direplikasi ke daerah lainnya. Dari Sumedang untuk Indonesia,” ujar Pratikno.(cwp)