CIMANGGUNG – Pusat Pelatihan Sumber Daya Hayati (PPSDH) Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Tekhnologi Bandung (ITB) berkerjasama dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) DPC Kab Sumedang menggelar pelatihan budidaya anggrek.
Pelatihan tersebut digelar selama dua hari yaitu Sabtu (18/03) dan Minggu (19/03), dilaksanakan di Kampus ITB Jatinangor dan di Rumah Oren Desa/Kecamatan Cimanggung.
Ketua PPSDH Ihak Sumardi, S.Hut., M.Si., Ph.D., Dr. Sony Sumarsono, melalui anggotanya Dr. Ir. Eri Mustari, M.P. mengatakan, kegiatan pelatihan mengusung tema Budidaya Anggrek untuk Peningkatan Pendapatan Keluarga dengan memperkenalkan anggrek sebagai tanaman yang memiliki keindahan dan kecantikan bunganya (queen of flower) serta menumbuhkan motivasi dalam wirausaha khususnya wirausaha tanaman anggrek serta memberikan pendampingan dalam rintisan usaha tanaman anggrek.
“Alhamdulillah kegiatan bisa berjalan lancar dan sukses, diikuti sebanyak 20 peserta dari kalangan umum, rumah tangga, pengusaha, dosen, tenaga pendidik, mahasiswa program studi rekayasa pertanian, mahasiswa program studi teknologi pasca panen, dan dari prodi-prodi yang lain,” ujar Eri didampingi team PPSDH, Mugi Sambas Rukmana, SE kepada Radar Sumedang. Minggu (19/03).
Eri menambahkan, para peserta diberikan materi pengenalan lebih dalam tentang tanaman anggrek dengan pembicara yang berkompeten dibidangnya, diantaranya
Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., Dr. Iriawati, Romiyadi, S.P., M.P dan Ibu Inne Imel Meldawati (Owner Rumah Oren).
“Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan budidaya tanaman anggrek secara langsung, dan memberikan pembelajaran untuk menciptakan usaha muda dengan budidaya anggrek dari belajar teknisnya, menggunakan media tanam, seedling, pengendalian hama dan penyakit dan bagaimana melihat peluang dan prospek pemasaran anggrek” tambahnya.
Eri berharap, kegiatan pelatihan ini bisa berlanjut ketahap kepelatihan berikutnya misalnya bagaimana menghasilkan jenis-jenis anggrek yang baru, perbanyakan anggrek dengan sistem kultur jaringan dan lain sebagainya.
“Mudah mudahan ini menjadi salah satu upaya membuka peluang usaha berbasis komoditi anggrek, memberikan informasi serta memasyarakatkan usaha anggrek, bisa menghasilkan tambahan ilmu, wawasan serta peluang penghasilan untuk skala rumah tangga maupun skala bisnis ” tambahnya.
Menurutnya, saat ini pengembang anggrek di Sumedang atau Jawa Barat sangat luar biasa, dari mulai penyediaan berbagai media tanam, benih dan perbanyakan anggrek, alat dan sarana pendukungnya, pengendalian hama, penyakit, teknologi greenhouse, pemasarannya di tingkat lokal, nasional maupun global.
“Jadi anggrek ini sekarang sudah banyak diminta, diminati semua kalangan, karena melihat prospek pasar terbuka lebar, sehingga, peserta yang mengikuti kegiatan ini cukup antusias, dan serius, sehingga pelatihan ini memacu kami dari PPSDH untuk menampilkan yang terbaik lagi, termasuk penyajian materi, memacu pelatihan yang lainnya selain dari anggrek,” tambahnya.
Kendati demikian, lanjut ia, kegiatan dirumah oren merupakan hari kedua, setelah sebelumnya digelar di Kampus ITB Jatinangor dengan melakukan beberapa penyampaian materi dari mulai potensi anggrek, biologi anggrek, teknik budidaya anggrek, peluang serta prospek budidaya anggrek.
“Hari ini adalah hari kedua dengan melakukan kunjungan dan praktek langsung ke Rumah Oren, peserta dibekali dan diajarkan bagaimana memilih dan menggunakan media tanam anggrek, melakukan stek, cara memelihara anggrek yang baik dan benar, sekaligus wisata anggrek” tambahnya.
Ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas penyelenggaraan pelatihan ini, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar yaitu kepada Dekan SITH ITB beserta jajarannya, dosen, tenaga pendidik, para mahasiswa, para narasumber, ketua DPC PAI Kabupaten Sumedang dan jajarannya. (tha).