Sangat Berisiko, Ternyata Menara Kujang Sapasang tak Dilengkapi Hidran Kebakaran

oleh
Kebakaran rumput ilalang yang terjadi di areal Menara Kujang Sapasang beberapa hari lalu

RADARSUMEDANG.ID, KOTA – Kebakaran lahan yang terjadi di areal rumput ilalang Menara Kujang Sapasang beberapa hari lalu sempat membuat petugas dari BPBD dan pemadam kebakaran (Damkar) kesulitan memadamkan api. Hal itu karena sumber air yang kurang di sekitar lokasi kejadian. 

Menurut Sekretaris pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sumedang, Deni Hanafiah, sejak dibangun dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bangunan Menara Kujang Sapasang tidak dilengkapi dengan hidran kebakaran. Padahal kata Deni, keberadaan hidran sangat penting untuk membantu proses pemadaman yang dilakukan petugas jika terjadi kebakaran.

“Waktu kebakaran lahan di area Menara Kujang Sapasang, tim pemadam kebakaran kesulitan mencari sumber air atau hidran untuk memadamkan api. Hingga terpaksa harus mengambil air dari MCK yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi kebakaran,” kata Deni Hanafiah kepada sejumlah awak media, baru-baru ini di Kantor Satpol-PP Kabupaten Sumedang.

Karenanya lanjut Deni, pihaknya telah merekomendasikan adanya hidran (dalam bahasa Inggris disebut hydrant) atau alat pemadam kebakaran yang terhubung dengan sumber air bertekanan. 

“Kami telah merekomendasikan kepada instansi terkait ataupun pengelola Menara Kujang Sapasang. Karena sapras pemadam kebakaran masuk dalam standar bangunan laik fungsi,” ujarnya.

Dengan demikian tutup Deni, keberadaan hidran sangat bermanfaat untuk pemadaman api tanpa membuat penggunanya khawatir terhadap kekurangan pasokan air.

“Semua Gedung dan bangunan yang menjadi tempat umum atau tempat berkumpulnya masyarakat harus memilikinya. Hal ini untuk menjamin keamanan dari masyarakat yang berada di bangunan tersebut,” tuturnya seraya menambahkan, sebelum diresmikan Gubernur, rumput ilalang Menara Kujang juga sempat terbakar. (jim)