RADARSUMEDANG.id, PAMULIHAN – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang melalui Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (DPMD) Sumedang kembali menggelar kegiatan Pesantren Kilat yang diikuti 136 Kepala Desa di Pondok Pesantren Terpadu Asy-Syifa Wal Mahmudiyyah, wilayah Dusun Simpang, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan pada Senin (4/9).
Pesantren kilat tersebut dibuka langsung Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir serta Pimpinan Ponpes Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah KH. Muhyiddin Abdul Qadir Al-Manafi MA.
Bupati Dony mengatakan, pesantren kilat kades ini terbagi dua gelombang. Gelombang pertama diikuti 136 Kades dan gelombang kedua diikuti oleh 107 Kades dan akan berlangsung selama dua hari hingga Kamis (5/9/2024).
“Melalui pesantren ini, para kepala desa nantinya akan dibekali berbagai disiplin ilmu agama seperti, tauhid, fiqih, tasawuf dan lainnya,” ujarnya.
Dony menambahkan, Pesantren kilat merupakan salah satu ikhtiar pemda untuk memberikan pembinaan mental dan spiritual kepada para kepala desa. Kegiatan pesantren kilat ini merupakan bagian dari upaya pendekatan agama yang diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para kepala desa di Kabupaten Sumedang.
Sehingga para kepala desa nantinya dapat bekerja dengan sebaik mungkin. “Mudah-mudahan, hasil dari pesantren ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari, dapat meningkatkan kinerja para kepala desa supaya lebih baik lagi, dan mampu berinovasi, mampu meningkat lagi kualitas ibadah dan ilmu agamanya,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Terpadu Asy-Syifa Wal Mahmudiyyah Abuya KH. Muhyiddin Abdul Qadir Al-Manafi mengatakan, pesantren kilat Kades ini adalah merupakan bentuk kerjasama antara umaro atau Pemerintah Daerah Sumedang dengan ulama.
“Diharapkan para Kades di Sumedang mendapatkan cahaya hidayah dan solusi dalam membangun kemaslahatan, terutama membangun agamanya bagi masyarakat Sumedang,” ujarnya.
Selain itu, kata Abuya, melalui pesantren kilat tersebut dapat meningkatkan kemampuan para Kades dalam segala bidang, sehingga apa yang dicita-citakan bisa terwujud. “Walaupun hanya dua hari, semoga ilmunya bermanfaat dan barokah,” tandas Abuya. (tha)