RADARSUMEDANG.id, KOTA – Warga di Lingkungan Ragadiem dan Burujul, Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Sumedang Selatan, sumringah mendapatkan bantuan air bersih yang didistribusikan BPBD Sumedang bersama PDAM Tirta Medal, Minggu (1/10). Puluhan warga berdatangan membawa jerigen, ember, galon dan barang lainnya yang bisa digunakan untuk menampung air bersih. Mereka rela menunggu giliran untuk mendapatkan air bersih, dengan
Salah seorang warga Lingkungan Burujul, Titin (32), mengaku terbantu adanya bantuan air bersih ini. Sebab, sudah hampir 3 bulan di wilayahnya alami krisis air bersih. Kondisi ini sudah terjadi setiap tahunnya saat musim kemarau tiba.
“Sudah 3 bulan kekurangan air bersih, jadi adanya bantuan (air bersih) merasa terbantu sekali. Karena di sini setiap tahun mengalami kekeringan,” kata Titin.
Biasanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kata Titin, sejumlah warga mengambil air dari Sungai Cipeles yang ada di belakang permukiman mereka. Warga berharap, bantuan air bersih terus dilakukan hingga musim kemarau berakhir.
“Biasanya untuk keperluan mandi, mencuci, warga mengambil air dari sungai di belakang. Semoga bantuan air bersih ini terus dilakukan,” ucapnya.
Staf Sekretariat BPBD Kabupaten Sumedang, Jony mengatakan, pendistribusian air bersih kali ini dilakukan di dua titik di Kelurahan Kota Kulon. Diantaranya Lingkungan Ragadiem RW 07 dan Burujul RW 16 yang tersebar di 3 RT.
“Pendistribusian air bersih dilakukan di wilayah Sumedang Kota, yakni di Kelurahan Kota Kulon,” kata Jony.
Jony menuturkan, kali ini BPBD bersama PDAM Tirta Medal mendistribusikan 6 tangki dengan total 2400 liter air bersih untuk warga Kelurahan Kota Kulon.
“Air yang didistribusikan untuk di Ragadiem ada 2 truk tangki, dan di Burujul 4 tangki. Sebelumnya mereka menggunakan sumber air dari Sungai Cipeles yang kondisinya kurang terjamin. Maka dari itu kami berusaha membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih,” tuturnya.
Lurah Kota Kulon, Rosadi mengatakan, sekitar 1200 jiwa warga kelurahan tersebut mengalami krisis air bersih. Kebanyakan warga yang merasakan krisis air bersih adalah mereka yang tinggal di Lingkungan Burujul, Ragadiem, dan Bebedahan. (gun)