Armada Damkar Mogok, Pj Bupati Sumedang Sampaikan Permohonan Maaf

oleh
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat mengecek kondisi armada damkar di UPT Damkar wilayah kota, Senin (16/10).

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Sumedang di wilayah barat lantaran armada pemadam kebakaran (damkar) yang biasa menangani kebakaran di wilayah Pamulihan, Tanjungsari, Sukasari, Jatinangor dan Cimanggung mengalami kerusakan. 

Pasalnya pada Minggu (15/10) malam kemarin, satu unit armada damkar milik UPT Damkar Tanjungsari tiba-tiba masuk jurang di sekitar Desa Cigendel akibat mogok saat perjalanan menuju lokasi kebakaran.

“Karena layanan Damkar belum optimal kami mohon maaf. Insya Allah kami selalu meningkatkan kualitas kerja dari Damkar. Penanganan bencana adalah hal yang prinsip dan harus dipersiapkan dengan baik,” kata Herman saat berkunjung ke UPT Damkar wilayah kota, Senin (16/10) pagi. 

Herman yang pada saat itu mengecek secara detail peralatan Damkar yang ada, seperti mobil dan peralatan alat pendukung kesiapan personil hingga pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP), langsung meminta kepada staf yang mengoperasikan kendaraan untuk memastikan kesiapan mobil Damkar dalam menghadapi musibah kebakaran di musim kemarau saat ini.  

“Saya ingin memastikan SOP yang ada, kondisi kendaraan dan kesiapan personil. Karena bagaimanapun juga manajemen Damkar menentukan profesionalitas penanganan damkar di Sumedang. Damkar Sumedang siap siaga 1×24 jam setiap harinya,” ujarnya.

Herman juga menyebutkan bahwa kondisi kendaraan pemadam kebakaran relatif memadai. Yang mana, ada 7 unit kendaraan pemadam yang bisa dioperasikan.  

“Ada dua kendaraan baru hasil pengadaan tahun 2023, kemudian 3 tahun 2000-an dan dua unit kendaraan pengadaan tahun 1990-an kondisinya sudah tua tahun 90-an. Armada Damkar relatif memadai,” sebut Herman.

Menurut Herman, dalam penanganan bencana kebakaran, Damkar berkolaborasi dan bersinergi lintas instansi pemerintah maupun swasta.

Ia mengakui, selain kesiapan sarana prasarana, hal yang penting yang masih menjadi PR adalah mekanisme kerja dan SDM para pemadam kebakaran.  

“Tentu nanti sinergi dengan berbagai instansi di Kabupaten Sumedang seperti UNPAD, IPDN, CKJT serta perusahaan di kawasan industri Jatinangor-Cimanggung. Kami selalu berkoordinasi,” terang Herman.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Sumedang Asep Kurnia menyarankan supaya ada dukungan pemeliharaan armada. Baik itu menyangkut suku cadang juga sarana prasarana.

“Pemeliharaannya harus betul-betul ditingkatkan, kemudian kompetensi tenaga damkar juga dimaksimalkan, artinya ikut sertakan dalam setiap pelatihan. Sekarang dibuka PPPK mudah-mudahan terpilih kualifikasi damkar yang lebih baik,” katanya. (jim)