RADARSUMEDANG.id, KOTA — Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, Tol Cisumdawu harusnya mampu memacu pergerakan modal dari luar masuk ke Sumedang.
Sebagai contoh jika dihitung, akses Tol Cisumdawu dari Bandung hanya sekitar 30 menit perjalanan sehingga diharapkan Sumedang dapat kecipratan rezeki. Namun demikian selama ini yang terjadi justru dari Sumedang ke luar yang namanya capital outflight.
“Harusnya sebaliknya, karena tol Cisumdawu ini 36 kali lebih cepat alias ke Sumedang itu 30 menit yaitu namanya capital inflight. Orang Bandung yang tadinya makan di Bandung daripada heurin ku tangtung mending makan ke Sumedang. Tinggal ke Pengkolan Jati atau ke Jatigede 30 menit langsung makan melihat pemandangan melihat sawah itulah capital in flight,” kata Herman pada sebuah kesempatan baru-baru ini.
Oleh sebab itu semua pihak diminta sadar bahwa ada peluang untuk memacu peningkatan perekonomian Kabupaten Sumedang, bagaimana modal bisa masuk ke Sumedang dan produk unggulan bisa dijual keluar.
“Kita ambil contoh lagi capital inflight sektor pariwisata dengan eksplorasi potensi wisata Sumedang untuk menghadirkan para wisatawan datang ke Sumedang. Banyak destinasi wisata Sumedang yang luar biasa, ada menara Kujang Sapasang, ada kawasan Bendungan Jatigede, Gunung Tampomas dan sebagainnya. Saya kira itu wisata berbasis alam dan budaya yang banyak diminati para wisatawan,” ujarnya.
Selain itu Sumedang juga mempunyai produk makanan olahan dan kuliner selain tahu seperti Opak Oded, Mangga Gedong Gincu dan Ubi Cilembu. Kerajinan daerah juga bisa menjadi souvenir yang menarik sebagai oleh-oleh para wisatawan.
Belum lagi ditambah dengan keberadaan Bandara Kertajati. Maka nantinya arus barang dan jasa bisa lebih lancar, karena barang dan jasa lebih cepat ditambah dengan Tol Cisumdawu maka lengkap sudah.
“Jadi semua itu, tergantung masyarakat Sumedang. Warga Sumedang harus pro aktif memanfaatkan Bandara Kertajati dan Cisumdawu untuk mendorong perekonomian di berbagai bidang,” katanya. (jim)