RADARSUMEDANG.id, JATINANGOR – Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, semakin menjadi incaran negara-negara maju yang tengah mengembangkan kendaraan listrik.
Direktur Health, Safety and Environment (HSE) PT Harita Nickel, Ir. Tonny Gultom, mengungkapkan bahwa Amerika dan Eropa mulai menaruh perhatian pada Indonesia sebagai sumber utama bahan baku untuk alat elektronik, khususnya mobil listrik.
“Saat ini, Indonesia menjadi fokus dunia karena kita memiliki cadangan nikel terbesar. Negara maju akan bergantung pada kita untuk bahan bakunya dalam pengembangan kendaraan listrik,” ujar Tonny saat berbicara di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor pada Jumat (15/12) lalu.
Dia menyoroti bahwa sebagian besar cadangan nikel di Indonesia terletak di wilayah timur, dari Sulawesi hingga Papua. Tonny merasa bangga terutama untuk mahasiswa-mahasiswa dari wilayah timur, khususnya Sulawesi Tenggara, yang disebutnya sebagai ‘gudangnya nikel’.
“Peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi nikelnya, tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negara,” tambah Tonny.
Namun, dia menekankan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dalam proses penambangan nikel. Tonny menyatakan bahwa reklamasi tanah setelah penambangan menjadi kewajiban, untuk memastikan keberlanjutan pembangunan dan melindungi lingkungan.
“Dengan potensi ini, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peran strategisnya dalam pasokan nikel global, memberikan dampak positif tidak hanya pada ekonomi negara tetapi juga pada pengembangan teknologi ramah lingkungan,” tandasnya. (tha)