RADARSUMEDANG.ID, PAMULIHAN – Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah Dusun Simpang Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan pada Rabu (27/12).
Pimpinan Ponpes, Abuya Prof. DR. (H.C.) K.H. Muhammad Muhyidin Abdul Qodir Al-Manafi, MA., menerima kunjungan tersebut.
Kapolres Sumedang menyampaikan tujuan silaturahmi untuk memperkuat kerjasama dan komunikasi dengan tokoh agama, terutama dalam upaya pemeliharaan kamtibmas dan pembinaan Agama Islam di kalangan remaja pondok pesantren.
“Sebagai kapolres baru di Sumedang adalah langkah awal untuk membangun kemitraan yang erat antara Polres Sumedang dan Pondok Pesantren. Ini merupakan ketiga kalinya Polres Sumedang bersilaturahmi dengan tokoh ulama, tetapi kunjungan pertama kali ke Ponpes Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah,” ujarnya.
Kapolres mengaku, peran pondok pesantren sangat penting dalam membina remaja untuk memiliki akhlak yang mulia, perilaku yang santun, dan pemahaman hukum yang baik.
“Kami berharap sinergi antara Polres Sumedang dan Pondok Pesantren ini akan terus berkesinambungan, mendukung program-program pemerintah Kabupaten Sumedang, serta menjaga kondusifitas kegiatan Ponpes di tingkat lokal, nasional, dan internasional,” tandasnya
Abuya Muhyidin Al-Manafi menyambut baik inisiatif tersebut, menekankan peran penting pondok pesantren dalam membina akhlak, perilaku, dan wawasan remaja.
“Silaturahmi ini sangat bagus untuk membangun keamanan dan ketentraman kedamaian bangsa, pentingnya persatuan, terutama dalam menghadapi kegiatan-kegiatan rawan seperti Pemilu,” ujar Abuya.
Abuya mengaku, mendorong pembangunan keadilan bagi masyarakat Indonesia, menjaga keamanan, dan membangun toleransi antar umat beragama.
“Abuya berpesan kepada seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam yang mayoritas di Indonesia, perlunya menjaga persatuan dan persaudaraan,” katanya.
Jelang Pemilu, kata ia, penting memilih pemimpin yang cerdas dan tidak terpengaruh oleh hoaks. Menurutnya, mencari calon pemimpin terbaik memerlukan penelaahan yang mendalam, melibatkan aspek kepemimpinan, akhlak, dan program-program yang dibawa.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjaga hati, pandangan, pendengaran, dan ucapan, serta memilih pemimpin yang memiliki kriteria yang sesuai dengan persatuan, persaudaraan, dan keharmonisan,” tandasnya. (tha)