Ketegangan Pascagempa, Warga Pilih Bertahan di Tenda Pengungsian

oleh
TENDA PENGUNGSIAN: Warga Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Sumedang Utara terutama para ibu dan anak memilih untuk bersiaga di tenda pengungsian.

RADARSUMEDANG.id, KOTA–Ketua RT 02/RW 08, Lingkungan Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Sumedang Utara, Nono Sutisno mengatakan, warga sekitar memilih berdiam diri di luar rumah maupun di dalam tenda pengungsian. Mengingat gempa susulan sudah sekian kalinya terjadi.

Berdasarkan pantauan Radar Sumedang di Lingkungan Babakan Hurip Kelurahan Kota Kaler Sumedang Utara, ada tiga tenda darurat yang difungsikan untuk pengungsian warga setempat. Dua untuk pengungsian dan satu tenda darurat milik PMI digunakan untuk kepentingan pemeriksaan kesehatan.

“Tadi malam pas ada gempa lagi, warga enggan pulang ke rumah. Jadi langsung berlarian ke tenda lagi,” ucap Nono kepada Radar Sumedang di lokasi tenda darurat pengungsian Babakan Hurip, Selasa (2/1/2024).

Adapun sejauh ini kata Nono, jumlah warga yang mengungsi sebanyak 200 jiwa dari 75 KK di dua tenda darurat di tengah pemukiman padat penduduk itu.

“Jadi harap maklum kalau memang di tenda pengungsian ini keluar-masuk. Karena disini penduduknya padat dan antar rumah saling berdempetan. Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mensuplai makanan, makanan balita, susu, juga pemeriksaan kesehatan,” terang Nono.

Nono menambahkan, sebagai langkah antisipasi pihaknya bersama RT lainnya juga RW 08 sepakat untuk melakukan penjagaan bagi pemuda dan bapak-bapak bisa tidur bergantian di sekitar tenda pengungsian maupun rumah yang berdekatan dengan tenda pengungsian.

“Jadi para ibu dan anak kami sepakat untuk dievakuasi di dua tenda pengungsian. Sedangkan kami selaku warga setempat yang laki-laki beserta para relawan akan berjaga dan tidur secara bergantian dimana saja untuk mengantisipasi kalau ada gempa susulan seperti yang terjadi dua hari kemarin,” jelas Nono.(jim)