RADARSUMEDANG.ID, KOTA – Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto meminta kepada warga yang terdampak gempa Sumedang agar betul-betul memanfaatkan bantuan stimulan dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan catatan dari BMKG, ada 81 rumah yang mengalami rusak parah, rusak sedang 197 rumah, dan rusak ringan 1.184 rumah sehingga totalnya 1426 rumah.
Oleh sebab itu ketika terjadi gempa, maka BNPB akan membentuk tim bekerjasama dengan Dinas PUPR dan Dinas Perkim Kabupaten/Kota sehingga ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.
Kendati demikian jika dibandingkan dengan dampak signifikan yang terjadi pada gempa bumi Cianjur 21 November 2022 dengan total kerusakan 80 ribu bangunan. Jumlah kerusakan gempa Sumedang relatif sedikit, bahkan dikatakan Letjen Suharyanto Sumedang termasuk yang paling cepat pemberian bantuannya.
“Masyarakat yang sudah hadir disini dapat bantuan paling cepat. Jadi hari ketiga sudah mendapatkan bantuan. Cianjur saja itu sekitar hari keenam pasca gempa sehingga mohon digunakan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Adapun lanjut Suharyanto, bagi rumah yang rusak berat boleh dibangun sendiri meskipun ada kriterianya yaitu kaidah rumah tahan gempa.
“Uang itu haknya bapak Ibu sekalian, tetapi bukan berarti penghasilan mutlak karena uang itu untuk membangun rumah yang rusak. Saya khawatir mungkin sebagian jadi rumah, tapi ada satu dua yang tidak dibelikan sehingga dibelikan kepentingan yang lain,” ucapnya.
Selain itu pihaknya juga menyerahkan kepada penerima bantuan stimulan supaya saat dilakukan perbaikan rumah bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pertama dibangun secara mandiri, kedua menggunakan pihak ketiga yang ditunjuk untuk membangun rumah tahan gempa yang sudah bersertifikat dari Kementerian PUPR, ketiga dapat meminta kepada TNI-POLRI.
“Saya juga ingin menyampaikan, ini biasanya menjadi permasalahan adalah rumah rusak ringan. Jadi tidak semua rusak ringan itu dilihat secara mata telanjang, sehingga ada ketentuan-ketentuan dan yang menentukan adalah Dinas Perkim kabupaten/kota juga BNPB. Cara seperti ini sudah dilakukan di tempat-tempat lain pasca bencana. Adapun nanti yang tidak masuk tiga kategori itu akan dibantu oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Sumedang sehingga kalau di luar itu kemudian jumlahnya kecil harus maklum,” paparnya.
Ia menambahkan, pada kesempatan ini untuk tahap pertama ada 6 KK yang mendapat bantuan dengan kategori rusak berat dan akan mendapat Rp 60 juta. Kemudian 10 KK yang mengalami rusak sedang mendapatkan Rp 30 juta dan 284 KK yang rumahnya rusak ringan Rp 15 juta.
“Per hari ini BNPB menyalurkan dana Rp 4,9 miliar kepada 300 warga masyarakat Sumedang terkena dampak gempa dan Sumedang yang ping cepat,” jelas Suharyanto. (jim)