RADARSUMEDANG.ID, KOTA — Kepala Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan sesar baru aktif yang telah menyebabkan gempa bumi Sumedang.
Kata dia jika diperhatikan, lokasi episenter, kedalaman, hiposenter dan mekanisme sumbernya. Gempa Sumedang merupakan gempa ‘kerak dangkal’ (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif dengan kombinasi antara pegerakan mendatar dan naik yang cenderung ke arah Utara dan Selatan namun agak menyerong ke barat laut.
Selain itu jika memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumbernya. Gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati ‘kota’ Sumedang yang semula belum terpetakan.
Namun Dwikorita Karnawati menyebut, sesuai analisis data seismisitas BMKG disebut ‘Sesar Sumedang’.
“Akhirnya dari data-data yang dianalisis pada tanggal 4 Januari 2024 kemarin, dapat teridentifikasi sesar tersebut. Sengaja kami sampaikan karena ini penting diketahui oleh pemerintah setempat juga masyarakat,” kata Dwikorita Karnawati saat menyampaikan keterangan persnya secara virtual di kanal YouTube info BMKG, Senin (8/1/2024).
Kendati demikian ia menegaskan bahwa informasi penting ini diharapkan dapat dijadikan kewaspadaan dan kesiapan pemerintah dan masyarakat Sumedang.
“Jadi bukan untuk menimbulkan ketakutan. Tapi justru untuk menenangkan karena kalau sudah tahu apa ancamannya juga resiko yang akan timbul sehingga setidaknya dapat dilakukan mitigasi bencana. Jadi karena patahannya melewati kota Sumedang, maka kami sebut sebagai sesar Sumedang,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi Kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa yang bersumber dari zona tumpukan lempeng Indo-australia dan Eurasia di samudera Hindia serta beberapa sesar aktif di daratan yang sudha terpetakan sebelumnya. (jim)