RADARSUMEDANG.id, SUKASARI – Pemerintah Kecamatan Sukasari menggelar Rapat Minggon yang bertujuan untuk mengatasi berbagai isu, terutama dalam upaya antisipasi bencana gempa bumi.
Rapat tersebut, dipimpin oleh Forkopimcam Sukasari, dihadiri oleh para kepala UPTD, Kepala Sekolah, BPD dari tiap desa, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Camat Sukasari, Asep Taufik, mengatakan kesediaannya untuk merespons cepat pasca kejadian bencana gempa bumi di wilayah Sumedang, meskipun tidak ada dampak yang signifikan di wilayah Kecamatan Sukasari seperti diwilayah lain.
“Tanggap bencana pasca musibah gempa bumi harus menjadi prioritas, meskipun wilayah kita tidak mengalami kerusakan yang signifikan,” ujarnya kepada Radar Sumedang, Selasa (9/01).
Ia menambahkan, Rapat hari ini dihadiri oleh semua pihak terkait, terutama para kepala sekolah untuk memastikan kesiapan dalam menanggapi bencana ditiap sekolah masing-masing.
“Respon tanggap bencana di wilayah kita sudah baik, namun perlu diperkuat lagi dengan peningkatan pelaporan informasi,” tambahnya.
Sebagai hasil dari rapat koordinasi sebelumnya, Forkopimda Sumedang menegaskan pentingnya menetapkan titik evakuasi, titik pertemuan, dan dapur umum di setiap wilayah. Selain siaga terhadap gempa, wilayah Sukasari juga rawan terhadap pergeseran tanah, khususnya di Desa Banyuresmi.
“Kami siap dalam upaya edukasi kepada masyarakat. Rencana kami adalah memastikan kekuatan respons terhadap situasi, termasuk meningkatkan peran Desa Tangguh Bencana (Destana) agar tidak hanya ada namun optimal dalam kinerjanya,” jelasnya.
Menurutnya, untuk memperkuat peran Destana, pihak Kecamatan berencana untuk mengundang pemateri dari BPBD Sumedang guna memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait strategi penanganan bencana.
“Dengan upaya serius dan koordinasi yang kuat, Pemerintah Kecamatan Sukasari berkomitmen untuk memastikan kesiapan dan penanganan yang optimal dalam menghadapi potensi bencana di wilayahnya,” tandasnya. (tha)