Bobotoh Korban Begal Dijenguk dan Dapat Santunan dari Komisaris Persib Umuh Muchtar

oleh

RADARSUMEDANG.id, TANJUNGSARI – Untuk meringankan beban Bobotoh yang menjadi korban begal, Komisaris PT PBB H. Umuh Muchtar menengok Ade Kusnadi (24), yang terbaring lemas di salah satu ruang perawatan RSUD Sumedang.

Sebelumnya Ade, seorang bobotoh, menjadi korban begal setelah menonton bareng final Persib Bandung di alun-alun Sumedang.

“Saya turut prihatin atas musibah yang menimpa Ade. Ia harus rela kehilangan sepeda motornya dan mengalami luka serius,” ungkap Umuh di RSUD Sumedang. Kamis (6/6).

Umuh menyatakan bahwa kondisi Ade terus membaik setiap harinya meskipun mengalami luka di kepala, dada, dan perut.

“Dalam doa kami, kami berharap kesembuhan yang cepat untuk Ade. Alhamdulillah, Persib menjadi juara. Saya ingin membantu keluarganya dengan memberikan sepeda motor kesayangan saya yang masih bagus dan bisa diambil di rumah saya di Tanjungsari,” tambahnya.

Umuh menegaskan bahwa Ade adalah contoh bobotoh sejati yang rela menghadapi musibah serius demi mendukung timnya.

Selain memberikan motor, Umuh Muchtar juga memberikan santunan untuk keperluan keluarga yang berjaga di RSUD Sumedang.Ade Kusnadi (24) merupakan warga Dusun Wanasari Desa Wanasari Kecamatan Surian yang diduga menjadi korban pembegalan. Akibatnya Ade menderita sejumlah luka senjata tajam, serta sepeda motornya berhasil dirampok pelaku.

Ayah korban Nara Rupandi mengatakan, dirinya mengetahui anaknya menjadi korban begal setelah mendapat kabar dari warga lainnya. Ia mengatakan, awalnya Ade berpamitan akan nonton bareng Final Leg ke-2 BRI Liga 1 di Alun-alun Sumedang, pada Jumat sore 31 Mei 2024.

“Awalnya dia pamit mau nobar, berangkat rombongan sama pacar sama teman-temannya. Tapi pas sekira jam 11 malam saya dapat kabar anak saya di Puskesmas, katanya dibegal,” kata Nara, saat ditemui di RSUD Sumedang, Minggu (2/6).

Ia menuturkan, anaknya ditemukan tergeletak di jalan Buahdua-Tanjungkerta, tepatnya di Dusun Sampora Desa Awilega Kecamatan Tanjungkerta, dalam keadaan tergeletak dengan kondisi penuh luka senjata tajam.

Ia menuturkan, saat kejadian anaknya sedang dalam perjalanan pulang, dan sudah merasa ada yang mengikuti. Baru ditempat kejadian dirinya dipepet dua orang berboncengan motor, lalu ditarik hingga jatuh. Korban sempat berupaya mempertahankan motornya agar tidak dirampok, namun beberapa sabetan senjata tajam membuatnya tersungkur.

“Anak saya pulang nobar sekira jam 10 malam, pulangnya hanya berdua sama pacarnya. Anak saya luka sobek 15 jahitan di kepala, terus di dada dan punggungnya juga luka. Kalau pacarnya lari ke kebun. Saya sudah lapor ke Polsek, diteruskan ke Polres,” tandasnya. (tha)