RADARSUMEDANG.id, CONGGEANG – Rest Area Tol Cisumdawu di kilometer 261, Desa Cacaban, Kecamatan Conggeang, resmi berlaku fungsional sejak 15 Desember 2024. Hal ini disampaikan oleh General Manager Operasional PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), Agustinus Sudrajat, Selasa (24/12/2024).
Agustinus menjelaskan, Rest Area KM 203 tipe A, baik jalur arah Ambon maupun Bandung, kini sudah dilengkapi fasilitas dasar seperti toilet, pom bensin, mushola, dan tenant UMKM.
“Saat ini pembangunan fisik masih berlangsung, tenant juga masih sederhana. Sekarang sudah ada yang menjual makanan. Kemudian minimarket akan segera masuk. Pertamina telah menyediakan pompa portabel atau Pertamini, sehingga pengguna jalan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mendukung perjalanan Nataru dengan aman dan nyaman,” jelasnya.
Menyikapi kondisi geografis Tol Cisumdawu yang relatif labil, Agustinus menegaskan bahwa CKJT telah menyiapkan sarana prasarana pendukung untuk mengantisipasi risiko.
“Kami menyiapkan guard rail, alat berat di KM 203 untuk mobilisasi, dan mengatasi longsoran kecil dengan tiang pancang CCSP di KM 172 jalur Bandung. Selain itu, kami menempatkan 150 personel manajemen lalu lintas, 6 mobil patroli, 3 mobil derek, 1 ambulans, 2 petugas pengamanan tol, dan 1 unit rescue,” paparnya.
Rest Area KM 203 juga mampu menampung hingga 200 kendaraan kecil. Meskipun demikian, pihaknya tidak membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke rest area.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tidak ada pembatasan signifikan. Kami hanya mengimbau pengendara yang sudah cukup beristirahat untuk segera melanjutkan perjalanan. Petugas juga rutin berpatroli setiap 30 menit di kedua jalur,” tambahnya.
Agustinus juga mengingatkan pengguna jalan tol agar berhati-hati dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, terutama di area yang rawan genangan air.
“Meskipun tol adalah jalan bebas hambatan, kami imbau untuk tidak memacu kendaraan terlalu cepat. Kecepatan 120-150 km/jam bisa sangat berisiko, terutama di area genangan air yang dapat menyebabkan kendaraan tergelincir,” ujarnya.
Ia menegaskan, genangan kecil saja dapat memengaruhi stabilitas kendaraan, yang berpotensi membahayakan keselamatan. “Saya pernah menyaksikan langsung kendaraan tergelincir hingga berputar haluan akibat genangan air,” tutupnya.(jim)