RADARSUMEDANG.id, SUKASARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menegaskan perlunya penanganan segera terhadap bencana longsor yang terjadi di dua desa di Kecamatan Sukasari. Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, mengungkapkan bahwa longsor tersebut mengancam permukiman warga serta infrastruktur jalan.
“Sebagaimana diberitakan sebelumnya, longsor terjadi di Desa Genteng dan Desa Banyuresmi. Dua rumah warga terancam, dan sebagian ruas jalan kabupaten juga terdampak. Selain itu, material longsoran sempat menutup aliran sungai di lokasi,” ujar Atang, baru-baru ini.
Untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut, BPBD Sumedang telah mengambil langkah darurat dengan mengerahkan bantuan logistik serta material penanganan bencana.
“Kami sudah mensupport bantuan berupa terpal, logistik, dan mengerahkan tim untuk kerja bakti di lokasi. Salah satu rumah yang terdampak bahkan sudah tidak layak huni karena kondisinya ambrol ke bawah,” kata Atang.
Selain itu, BPBD Sumedang juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Ibu Sekda, dan beliau langsung menginstruksikan Plt. Kepala Dinas PUTR untuk melakukan penanganan sementara. Ke depan, diperlukan pembangunan bronjong sebagai penahan tebing agar longsor tidak semakin meluas,” tambahnya.
Atang juga mengimbau masyarakat Sumedang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami mengingatkan warga di Sukasari dan wilayah lainnya di Sumedang untuk tetap berhati-hati. Berdasarkan perkiraan cuaca, mulai 26 hingga 30 Januari, Sumedang masuk kategori rawan longsor dan banjir,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar segera melapor jika terjadi bencana serupa melalui layanan BPBD Sumedang di nomor 0811-2065-733.(jim)
