RADARSUMEDANG.id, CISITU – Aksesibilitas menuju destinasi wisata di sekitar Bendungan Jatigede masih menjadi keluhan utama para pelaku usaha pariwisata. Salah satunya disampaikan oleh Arif Respati, pemilik wisata Tanjung Duriat di Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu.
Menurut Arif, meskipun akses ke Tanjung Duriat sudah tergolong baik, jalan dari arah Kantor Kecamatan Jatigede masih banyak mengalami kerusakan.
“Tentunya kami berharap infrastruktur jalan bisa lebih mulus agar pengunjung semakin tertarik datang,” kata Arif, Sabtu (15/2/2025).
Ia mengapresiasi pembangunan Jalan Lingkar Utara Jatigede yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah. Namun, ia berharap perhatian juga diberikan pada akses lain, seperti jalan dari arah Warung Ketan Situraja dan Kecamatan Jatigede.
Sementara itu, pihak pengelola wisata berkomitmen untuk terus menata kawasan wisata agar lebih menarik bagi wisatawan.
“Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan pengelola wisata. Infrastruktur jalan menjadi tanggung jawab pemerintah, sementara pengelola akan terus meningkatkan kualitas objek wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung,” ujarnya.
Jelang Ramadan, Tanjung Duriat Sumedang menjadi lokasi gathering dan bakti sosial Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumedang, Jumat (14/2/2025).
Menurut Ketua PWI Sumedang, Ade Hadeli, Tanjung Duriat dipilih karena menawarkan keindahan alam spektakuler.
“Bagi saya, Tanjung Duriat bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ikon kebanggaan pariwisata Sumedang,” kata Ade.
Pengunjung yang ingin menikmati keindahan Tanjung Duriat hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp20 ribu pada hari biasa dan Rp25 ribu saat akhir pekan. Untuk anak-anak usia 6-10 tahun, harga tiket tetap Rp10 ribu sepanjang hari. Pembayaran juga sudah bisa dilakukan secara cashless menggunakan QRIS.(jim)
