BPBD Sumedang: Early Warning System Berfungsi Optimal, Pantau Cuaca Ekstrem

oleh

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sumedang, Atang Sutarno, memastikan bahwa seluruh alat pendeteksi ketinggian air atau Early Warning System (EWS) yang dimiliki Sumedang berfungsi dengan baik.

“Atas hasil monitoring, EWS yang terpasang di beberapa titik hulu sungai di wilayah Kabupaten Sumedang masih menunjukkan kadar aman untuk aliran air sungai, meskipun Sumedang saat ini dilanda hujan deras,” ujar Atang saat dikonfirmasi Radar Sumedang via telepon, Selasa (4/3/2025).

Atang menjelaskan bahwa peningkatan ketinggian air di sejumlah wilayah di Jawa Barat, termasuk Bekasi dan Kabupaten Bogor, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta dampak cuaca ekstrem. Namun, Sumedang hingga saat ini masih dalam kondisi aman.

“EWS pendeteksi ketinggian air semuanya berfungsi dengan baik dan dapat kami monitor. Namun, yang lebih sulit diprediksi adalah pergerakan tanah. Ini yang terus kami pantau, karena di beberapa titik sudah terjadi pergerakan akibat cuaca hidrometeorologi,” tambahnya.

Sejak tahun 2023 hingga 2024, BPBD Sumedang telah menerima bantuan EWS melalui program CSR dari berbagai lembaga seperti Badan Geologi, BMKG, Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Kami sudah memasang alat di beberapa titik, kecuali satu yang merupakan sumbangan dari UI. Saat ini, alat tersebut membutuhkan perbaikan dan juga pemeliharaan, termasuk penggunaan pulsa atau kuota. Namun, dari pihak UI sendiri tampaknya sedang melakukan efisiensi anggaran, sehingga masih dalam tahap komunikasi lebih lanjut,” jelasnya.

Atang menambahkan bahwa sumbangan EWS dari UI mencakup hampir 17 hingga 18 titik di Sumedang.

Sementara itu, untuk kesiapan menghadapi bencana, BPBD Sumedang memastikan bahwa peralatan siaga bencana dalam kondisi siap digunakan kapan saja.

“Sebanyak 90 persen peralatan yang kami miliki berasal dari BNPB, sementara 10 persen lainnya merupakan bantuan dari Pemda Sumedang,” pungkasnya. (jim)