RADARSUMEDANG.id, KOTA – Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sumedang, Atang Sutarno, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem saat ini yang dipengaruhi faktor hidrometeorologi.
“Atas hasil pengamatan BMKG, wilayah Jawa Barat, termasuk Sumedang, berpotensi mengalami hujan lebat. Kondisi ini dapat memicu bencana seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, hingga pohon tumbang,” ujar Atang saat dikonfirmasi Radar Sumedang melalui telepon, Kamis (6/3/2025).
Atang menjelaskan bahwa cuaca ekstrem kali ini disertai dengan hembusan angin yang cukup kuat dan sulit diprediksi pola hujannya. “Untuk bulan ini, intensitas hujan ternyata lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya,” tambahnya.
Ia mencontohkan dampak terburuk dari kondisi ini dapat dilihat pada banjir yang melanda Bekasi, Jakarta, dan Bogor. “Jika tidak dimitigasi dengan baik, bencana dapat terjadi sewaktu-waktu,” tegasnya.
Berdasarkan koordinasi dengan BMKG Jawa Barat, BPBD meminta masyarakat untuk meningkatkan kesiagaan. “Saat ini hembusan udara dingin berasal dari laut, sehingga semakin memperburuk kondisi cuaca. Saya mengimbau warga agar tetap siaga dan segera melaporkan kejadian berbahaya kepada BPBD, TNI-Polri, atau aparat pemerintah lainnya,” jelas Atang.
Lebih lanjut, Atang menegaskan bahwa BPBD terus berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk memastikan kesiapan peralatan dan logistik dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem. “Dengan dukungan optimal dari pimpinan, kami yakin BPBD bisa semakin sigap dalam menangani situasi darurat. Kami juga berharap ada perhatian lebih dalam pengadaan peralatan yang sangat dibutuhkan di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap kesiapan BPBD, baik dalam pengadaan maupun perawatan sarana dan prasarana.
“Saya sudah mengecek langsung kesiapan BPBD. Mengingat Sumedang adalah daerah rawan bencana, sangat penting untuk memastikan BPBD memiliki fasilitas yang memadai. Dari hasil pengecekan, masih ada beberapa peralatan yang perlu diperhatikan,” ungkap Fajar.
Menurutnya, BPBD adalah garda terdepan dalam penanggulangan bencana, sehingga harus didukung dengan fasilitas yang optimal. “Kami akan berupaya segera menindaklanjuti kekurangan yang ada agar BPBD dapat bekerja secara maksimal dalam melindungi masyarakat,” pungkasnya. (jim)