RADARSUMEDANG.id, CIMANGGUNG – Pasca diterjang banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Cimanggung, genangan air masih tampak di permukiman warga. Salah satu lokasi terparah terdampak banjir adalah Desa Sukadana, Minggu (16/3).
Setelah digenangi air setinggi dua meter pada Sabtu (15/3) malam, kini debit air di Desa Sukadana sudah berangsur turun hingga sekitar 60 sentimeter. Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga menggenangi ruas jalan kabupaten.
Salah seorang warga, Soleh Saripudin (60), mengungkapkan bahwa meskipun air mulai surut, aktivitas warga masih terfokus pada membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur sisa banjir.
“Kalau dibandingkan dengan banjir sebelumnya, kali ini jauh lebih parah. Airnya lebih tinggi,” ujar Soleh.
Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, mengingat sebagian warga tidak bisa memasak karena rumah mereka masih terendam.
“Makanan siap saji sangat dibutuhkan, sampai sekarang belum ada bantuan yang datang,” ucapnya.
Saat kejadian, kata Soleh, sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara lainnya bertahan di rumah mereka yang memiliki lantai dua.
“Meskipun hanya gubuk, setidaknya ada tempat untuk berteduh sementara,” ujarnya.
Sementara itu, warga lainnya, Yanti (40), menceritakan bahwa air mulai naik sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
“Air datang dari arah Sungai Cimande, awalnya lambat, tapi tiba-tiba naik dengan cepat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa banjir kali ini merupakan yang ketiga dalam sebulan terakhir dan menjadi yang terparah.
“Ini yang paling parah, karena sungainya sudah dangkal dan tanggulnya terlalu pendek,” ujar Yanti.
Warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Cimande untuk mencegah banjir serupa di masa depan.
“Harapannya, pemerintah segera turun tangan agar banjir tidak terus terjadi,” pungkasnya. (gun)