RADARSUMEDANG.id, KOTA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Hj. Ineu Purwadewi, menyoroti persoalan perlindungan perempuan di Jawa Barat yang masih menghadapi banyak tantangan.
Menurut Ineu, berbagai permasalahan perempuan di Jawa Barat mendorong DPRD untuk menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan. Perda ini merupakan tindak lanjut dari undang-undang nasional terkait perempuan dan anak yang telah diberlakukan sebelumnya.
“DPRD ingin memiliki peraturan daerah yang tidak hanya melindungi perempuan, tetapi juga mengatasi diskriminasi, pelecehan, pekerja migran, serta mendorong pemberdayaan perempuan di Jawa Barat,” ujar Ineu saat menghadiri kegiatan di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumedang, Rabu (19/3/2025).
Selain sebagai solusi perlindungan, Perda ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi perempuan agar masalah yang mereka hadapi bisa terselesaikan dengan baik. Salah satu isu yang disoroti adalah meningkatnya angka perceraian di beberapa daerah di Jawa Barat.
“Kami berharap ada langkah konkret dalam pencegahan perceraian. Selain faktor internal, perceraian juga sering terjadi akibat ketidakcocokan dan masalah ekonomi. Oleh karena itu, pengangguran di Jawa Barat juga perlu mendapat perhatian serius,” tambahnya.
Ineu menekankan pentingnya peningkatan pemberdayaan perempuan agar mereka bisa lebih mandiri dan berperan dalam membantu perekonomian keluarga. Ia juga menyoroti menurunnya partisipasi perempuan di parlemen Jawa Barat pada tahun 2024, di mana hanya 29 perempuan yang berhasil menduduki kursi DPRD, masih jauh dari target 30 persen yang diamanatkan oleh undang-undang.
“Dengan adanya Perda ini, kami berharap perempuan di Jawa Barat bisa lebih mandiri dan berdaya, sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ineu juga mendorong perempuan untuk aktif dalam berbagai bidang, termasuk pemerintahan dan penyelesaian masalah ekonomi. “Perempuan harus bisa menjadi bagian dari pembangunan daerah dan terus bersemangat, karena perempuan memiliki kapasitas untuk turut membangun bersama,” pungkasnya. (jim)