RADARSUMEDANG.id, CIMALAKA – Di sebuah sudut malam yang tenang di kawasan Cimalaka, aroma khas daging ayam yang dibakar perlahan di atas bara arang mulai tercium sejak pukul tujuh malam. Di balik kepulan asap dan bunyi gemeretak dari tusuk-tusuk sate yang diputar perlahan, berdirilah seorang pria muda dengan senyum ramah dan tangan cekatan: Akbar Fauzan, sosok di balik lahirnya Sate AB.id, usaha kuliner yang tengah naik daun di Sumedang.
Tak ada kisah megah di balik awal berdirinya Sate AB.id. “Awalnya sih iseng aja, waktu itu lagi gabut, mikir mau buka usaha malam hari di Cimalaka,” kata Akbar sambil membalik tusuk sate.
Namun, ide itu berkembang saat ia mengingat sang adik yang pernah menjual sate asin pedas di salah satu kota besar di Jawa Barat. “Dari situ muncul keinginan untuk bikin versi sendiri, sekaligus menyalurkan minat saya di dunia kuliner,” ulas Akbar.
Nama Sate AB mungkin terdengar sederhana. Tapi, di baliknya tersimpan keakraban dua sahabat: Akbar dan Abid. “AB itu singkatan nama kami berdua. Biar gampang diingat,” jelas Akbar.
Namun, yang lebih menarik adalah tagline yang mereka usung: Sate Asin Pedas. Di balik rasa gurih dan pedas yang menggigit itu, Akbar menyelipkan filosofi personal. “Buat saya, asin dan pedas itu seperti gambaran hidup hari ini—banyak tantangan, belum ada manis-manisnya. Tapi tetap harus dinikmati,” tukasnya.
Apa yang membuat Sate AB.id berbeda dari sate-sate lainnya? Jawabannya ada pada rasa, proses, dan detail kecil yang tak banyak pelaku kuliner pikirkan. Sate asin pedas ala AB.id dibuat dari daging ayam bagian paha, bagian yang dikenal lebih lembut dan juicy.
Proses marinasi dilakukan dengan bumbu khas yang mereka racik sendiri. Perpaduan garam, bawang putih, cabai, dan rempah lainnya menghasilkan rasa kuat yang menggigit—tanpa menghilangkan keseimbangan rasa.
“Kita butuh hampir sebulan untuk nemu racikan yang pas. Akhirnya dapat juga, malam takbiran kemarin,” kenang Akbar.
Sate-sate itu kemudian dibakar dengan teknik biasa, tapi yang membuatnya berbeda adalah pengolesan bumbu asin pedas selama proses pembakaran dan terakhir, ditaburi dengan keripik singkong pedas yang renyah. Kombinasi ini menjadikannya lebih dari sekadar sate—ini pengalaman rasa yang unik.
Sate AB.id menawarkan beberapa menu yang simpel namun menarik:
- 10 tusuk sate asin pedas – Rp22.000
- Paket AP 1 (nasi/lontong, sate, dan es teh manis) – Rp25.000
- Paket AP 2 (porsi ganda untuk dua orang) – Rp48.000
Khusus minggu ini, Paket AP 1 dibanderol hanya Rp18.000—sebuah penawaran yang sulit ditolak.
Apa menu favorit pelanggan? “Paket AP 1, jelas,” jawab Akbar tanpa ragu. “Praktis, lengkap, dan sekarang lagi promo.”
Sate AB.id memang menyasar segmen anak muda. Letaknya yang strategis, buka di malam hari, dan harganya yang ramah kantong membuatnya cepat populer di kalangan pencinta kuliner dan nongkrong. Tambahan menu seperti susu gula aren dingin jadi teman sempurna untuk menetralkan rasa pedas.
Meski belum bergabung dengan layanan pesan antar seperti GoFood dan GrabFood, Akbar berharap bisa segera melebarkan sayap. Untuk sekarang, ia mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dan media sosial.
“Kita juga jaga kualitas. Ayamnya selalu segar, bukan stok freezer,” tegasnya.
Sejak dibuka, respon pelanggan sangat positif. Tapi di balik dapur yang sibuk, ada cerita perjuangan. “Tantangannya waktu awal buka itu ya pegawainya cuma dua orang. Saking banyaknya yang datang, sempat kewalahan juga,” ujar Akbar sambil tertawa.
Namun, ia tak berhenti di sini. Harapannya besar, bisa membuka cabang di pusat Kota Sumedang, lalu meluas ke Majalengka dan Cirebon. Lebih dari sekadar jualan, ia ingin Sate AB.id bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
Saat malam semakin larut, aroma sate masih terus menguar dari gerai sederhana itu. “Kalau saya sendiri paling suka Paket AP 1 ditambah es susu gula aren. Mantap buat netralin rasa pedas,” kata Akbar.
Bagi siapa pun yang belum mencoba, Akbar punya pesan singkat: “Cobain deh! Sate asin pedas ini bisa bikin hidup lebih berwarna. Moodbooster banget buat malam-malam kamu yang sepi,” pungkasnya.(rik)