RADARSUMEDANG.id, KOTA –Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyambut baik kehadiran Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jatinangor. Kehadiran RS Unpad ini dinilai akan memperluas cakupan layanan kesehatan di wilayah Kabupaten Sumedang, khususnya bagian barat.
“Selama ini rumah sakit rujukan ada di wilayah tengah, seperti RSUD Umar Wirahadikusumah dan RS Pakuwon. Akibatnya, pasien dari wilayah barat dan timur harus ke tengah sehingga sering overload. Alhamdulillah, sekarang masyarakat di wilayah barat bisa terlayani di RS Unpad,” kata Bupati Dony saat menerima kunjungan Rektor Unpad di Gedung Negara, belum lama ini.
Ia menambahkan, kehadiran RS Unpad merupakan bentuk kerja sama konkret antara Pemerintah Daerah Sumedang dengan Unpad dalam bidang kesehatan. Rumah sakit ini menjadi alternatif layanan kesehatan yang strategis bagi warga Sumedang, terutama di kawasan Jatinangor.
Dony juga menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan di wilayah utara telah didukung oleh RS Cimalaka. Sementara untuk wilayah timur, pembangunan rumah sakit di Jatigede tengah diajukan ke pemerintah provinsi dan pusat.
“Saya sudah lapor ke Pak Gubernur dan juga ke pusat agar pembangunan rumah sakit di Jatigede bisa dilanjutkan. Dengan begitu, wilayah timur, utara, dan barat semuanya bisa terlayani secara merata,” ujarnya.
Selain sektor kesehatan, Dony juga menyampaikan rencana penataan wilayah Jatinangor, termasuk pelebaran trotoar dan penataan kabel udara yang semrawut.
“Saya sudah ajukan ke Pak Gubernur untuk melebarkan trotoar. Kabel-kabel nanti akan ditanam di bawah tanah menggunakan sistem duckting. Kami mohon dukungan agar penataan Jatinangor bisa dipercepat dan target pembangunan bisa tercapai,” katanya.
Lebih lanjut, Dony berharap Unpad bisa semakin membumi di Sumedang dengan menjadikan daerah tersebut sebagai ‘laboratorium’ riset kampus. Ia meyakini hasil riset Unpad dapat membantu menyelesaikan berbagai persoalan di Sumedang.
“Hilirisasi hasil riset Unpad sangat kami harapkan. Contohnya seperti persoalan jalan di Haur Papak, Kecamatan Surian, yang sudah diperbaiki tiga kali tapi terus amblas. Ini bisa menjadi bahan riset untuk dicari solusi permanennya,” ungkapnya.
Ia pun meminta agar Unpad menurunkan tim ahli untuk mengkaji jalan tersebut secara lebih mendalam.
“Saya minta bantuan agar diturunkan tim dari Unpad untuk mengkaji secara ilmiah penanganan Jalan Surian. Penanganannya harus permanen dan dikerjakan oleh ahlinya,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Rektor Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita menyatakan kesiapan pihaknya untuk mengirimkan tim ahli guna mengkaji kondisi geologi di kawasan Jalan Haur Papak.
“Tim geologi akan segera kami turunkan untuk melakukan kajian, dan hasilnya akan langsung kami laporkan kepada Pak Bupati,” ujar Prof. Arief. (jim)