Widyatama dan INTI University Gandeng Sumedang untuk Riset AI dan Pemberdayaan Desa

oleh

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dadan Ramdan, membuka peluang kerja sama melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang menyasar dua desa di Kecamatan Buahdua, yaitu Desa Cileles dan Cikurubuk.

Menurut Prof. Dadan, kerja sama ini bukan sekadar seremonial, melainkan akan ditindaklanjuti melalui kegiatan konkret seperti penelitian, pengabdian kepada masyarakat, hingga pengembangan teknologi canggih berbasis kecerdasan buatan (AI) demi meningkatkan kesejahteraan warga.

“Kami melihat Sumedang sebagai mitra strategis. Ini bukan hanya kolaborasi regional, tapi juga langkah menuju kerja sama internasional yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujar Prof. Dadan saat ditemui sejumlah wartawan di Gedung Negara, belum lama ini.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dadan turut mendampingi pihak dari INTI International University Malaysia, yakni Prof. Dr. Deshinta Arova—diaspora Indonesia yang telah berkiprah selama 22 tahun di Negeri Jiran.

Prof. Deshinta menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya menyangkut kegiatan pengabdian masyarakat, tetapi juga melibatkan kolaborasi strategis di bidang AI dan Internet of Things (IoT).

“Riset-riset AI akan diarahkan untuk menyelesaikan persoalan nyata masyarakat Sumedang, seperti pengelolaan pertanian cerdas, sistem informasi desa, hingga pemanfaatan data untuk pelayanan publik,” kata Prof. Deshinta.

Ia menambahkan, Sumedang memiliki visi digital yang kuat. Potensi besar terbuka untuk mengembangkan sistem berbasis AI yang dapat menunjang konsep smart farming, smart village, hingga smart governance.

“Kami bangga bisa kembali berkontribusi untuk tanah air, termasuk melalui kerja sama dengan Pemkab Sumedang dan Universitas Widyatama,” lanjutnya.

INTI University sendiri, kata Prof. Deshinta, telah menyiapkan skema riset internasional lengkap dengan sumber daya dan pendanaan, yang akan bersinergi dengan Widyatama dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

“Ini bentuk nyata kontribusi diaspora bagi bangsa. Kami ingin membantu, tak hanya perguruan tinggi, tetapi juga masyarakat lokal melalui teknologi dan inovasi berdampak langsung,” ujarnya.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyebutnya sebagai ide brilian yang layak diimplementasikan.

Ia mengungkapkan bahwa mahasiswa Widyatama yang telah melakukan KKN di Desa Cileles telah menginisiasi penggunaan energi surya (solar cell) serta berbagai program pemberdayaan di sektor pertanian dan perikanan.

“Sumedang kami buka sepenuhnya sebagai laboratorium riset bagi Universitas Widyatama. Kami tengah membangun Sumedang sebagai Happy Digital Region, dan kolaborasi akademik seperti dengan INTI University di bidang AI sangat kami nantikan,” pungkasnya. (jim)