Panti Baca Ceria Sumedang Dorong Literasi Generasi Muda, Minta Dukungan Pemda

oleh
Ketua Panti Baca Ceria, Ipul Saefuloh saat bertemu dengan Bupati Sumedang di Gedung Negara.

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Ketua Komunitas Panti Baca Ceria Sumedang, Ipul Saefuloh, meminta dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sumedang agar kegiatan literasi yang dijalankan komunitasnya dapat terus berkembang dan berkontribusi mengatasi buta literasi di masyarakat.

Menurut Ipul, Panti Baca Ceria hadir sebagai ruang belajar dan rumah literasi yang terbuka bagi masyarakat umum, khususnya generasi muda seperti Gen-Z.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak muda, untuk lebih peduli terhadap rendahnya minat baca saat ini,” kata Ipul saat ditemui Radar Sumedang di Gedung Negara, baru-baru ini.

Panti Baca Ceria sendiri membuka berbagai layanan seperti taman bacaan masyarakat, pemberdayaan berbasis literasi, komunitas kreatif, kegiatan kepemudaan, serta fokus pada isu-isu daerah.

Sepanjang tahun 2024, beberapa program yang telah dijalankan di antaranya “Ceriakan” (Cerita Akhir Pekan) dan “Menjaras Memori Kolektif”. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Goethe-Institut Indonesia melalui proyek “Riau Riung” yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Sumedang tentang pentingnya pengarsipan budaya melalui tulisan.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengapresiasi kontribusi Komunitas Panti Baca Ceria dalam meningkatkan budaya baca di tengah masyarakat.

“Terima kasih kepada Panti Baca Ceria yang telah memberikan wadah, motivasi, dan pelatihan bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan dunia literasi,” ujar Dony.

Ia menilai, kiprah Panti Baca Ceria sudah cukup komprehensif dan perlu direplikasi di wilayah lainnya di Sumedang.

“Pemerintah siap bekerja sama dan berkolaborasi karena saya melihat perkembangan panti baca ini terus menunjukkan tren positif,” imbuhnya.

Dony juga berharap Panti Baca Ceria dapat tumbuh lebih sistematis, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan memperluas jangkauan kolaborasi.

“Resonansinya harus diperluas. Sayang kalau hanya sedikit yang tahu keberadaan komunitas ini. Silakan jalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Perpustakaan Daerah,” pesannya. (jim)