Dedi Mulyadi: Pemimpin Harus Berani, Tambang Ilegal di Jabar Harus Ditindak Tegas

oleh
Ilustrasi oleh AI

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan serangkaian pesan penting saat menghadiri pagelaran wayang golek di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang, Jumat malam (26/4). Salah satunya adalah sorotan terhadap maraknya tambang ilegal di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat, serta pentingnya jiwa kepemimpinan yang kuat.

Menurut Dedi, seorang pemimpin harus memiliki “leber wawanén”, yakni keberanian yang tidak mudah goyah atau terpengaruh tekanan dari luar.

Pamingpin téh kudu leber wawanén. Ulah gampang kabawa ku rayuan atawa tekanan. Kudu jujur, tegas, sarta daék nangtayungan rahayat jeung alam (Pemimpin itu harus besar keberaniannya. Jangan mudah dirayu atau ditekan. Harus jujur, tegas, dan mau melindungi rakyat serta alam),” ujar Dedi didampingi pelawak Ohang, Ade Batak, dan Mang Radja.

Dedi menegaskan bahwa ketegasan itu harus diwujudkan, terutama dalam menindak praktik-praktik ilegal seperti tambang liar yang merusak lingkungan.

“Pemerintah tidak boleh ragu dalam mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas yang mengancam kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan bahwa menjaga dan melestarikan alam sudah menjadi program prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.

“Terkait penambangan, kami telah menertibkan galian-galian yang tidak berizin. Beberapa tambang sudah kami hentikan operasionalnya. Yang boleh beroperasi hanya yang memiliki izin resmi,” ujarnya.

Dony menambahkan, bahkan tambang yang sudah berizin pun harus mengelola usahanya sesuai dengan ketentuan, termasuk memperhatikan batas luasan, kedalaman, serta kewajiban reklamasi.

“Kami akan terus memantau aktivitas tambang berizin maupun menindak tegas tambang ilegal. Terakhir, kami menutup tambang ilegal di daerah Tomo,” imbuh Dony.

Ia juga meminta masyarakat untuk proaktif melaporkan jika menemukan tambang ilegal yang masih beroperasi.

Selain itu, Dony mengungkapkan sejak awal masa jabatannya, ia telah mencanangkan Sumedang sebagai “Kota Buludru”, dengan berbagai program peduli lingkungan, seperti pemilahan sampah dari sumbernya dan gerakan Jumat Bersih.

“Sejak awal, kami sudah menindaklanjuti arahan Gubernur. Karena sangat disayangkan jika ada tambang ilegal yang mengambil kekayaan alam, merusak lingkungan, dan tidak membayar pajak,” pungkasnya. (jim)