PT Kahatex Klarifikasi Karyawan Meninggal di Toilet Pabrik: Bukan Pembunuhan, tapi Sakit TB

oleh
Ilustrasi Kahatex

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Manajemen PT Kahatex akhirnya angkat bicara terkait kabar meninggalnya seorang karyawan yang ditemukan tak bernyawa di dalam toilet pabrik. Peristiwa yang sempat viral di media sosial itu memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan adanya tindak kekerasan. Namun, pihak perusahaan dengan tegas membantah kabar tersebut.

Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Luddy Sutedja, dalam pernyataan resminya pada Rabu (30/4), menegaskan bahwa isu pembunuhan tidak benar.

“Perlu kami luruskan bahwa tidak ada pembunuhan. Karyawan yang bersangkutan meninggal dunia karena sakit TB (Tuberkulosis). Yang bersangkutan memang pernah dinyatakan sembuh sejak 2011, namun pada 12 April lalu sempat kembali menjalani pemeriksaan dan ditemukan indikasi TB kambuh,” jelas Luddy.

Luddy menyebut, karyawan tersebut bekerja di bagian Spinning 7 dan ditemukan meninggal dunia di dalam toilet pabrik pada malam hari. Kejadian itu langsung ditangani oleh manajemen bersama aparat kepolisian.

“Begitu mendapat laporan, kami langsung turun ke lokasi. Proses evakuasi dilakukan bersama pihak kepolisian, dan almarhum langsung dibawa ke rumah sakit. Tim perusahaan bahkan bekerja hingga pukul empat pagi untuk memastikan seluruh penanganan dilakukan dengan tepat dan sesuai prosedur,” lanjutnya.

Perusahaan juga menjemput istri almarhum beserta seorang tetangga untuk membantu proses identifikasi dan mendampingi keluarga. “Semua dilakukan secara terbuka dan transparan. Kami menghormati proses hukum dan memastikan keluarga mendapat informasi yang utuh,” tegasnya.

Menanggapi rumor liar yang beredar di masyarakat, Luddy menyampaikan bahwa pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah akibat sakit.

“Pihak keluarga memahami dan mengakui bahwa ini murni karena sakit. Kami harap masyarakat tidak lagi menyebarkan spekulasi yang tidak berdasar, karena dapat menyakiti keluarga yang sedang berduka dan mencoreng nama baik perusahaan,” tandasnya.

Luddy juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi. “Mari bersama-sama menjaga empati dan tidak menyebarkan informasi yang bisa menyesatkan,” pungkasnya.(tha)