Awas! Viral di Medsos Minuman Kemasan Mengandung Babi Tapi Punya Logo Halal

oleh
Viral minuman kemasan mengandung babi tapi halal. (TikTok @mrs.allx)
Seperti yang viral baru-baru ini di media sosial (medsos), seorang bocah ditemani orang tuanya saat sedang berbelanja di minimarket, memperlihatkan adanya jajanan yang mengandung babi. Sepertinya jajanan tersebut merupakan minuman ringan.

Yang bikin heran adalah, sudah ada informasi bahwa produk tersebut mengandung babi, tapi di bagian atasnya terdapat logo halal. Heran, kan? Mengandung babi tapi kok halal.

Rekaman video tersebut pertama kali dibagikan melalui akun TikTok @mrs.allx pada hari Minggu (4/5). Video tersebut kini viral dan banyak dibagikan ulang oleh netizen di berbagai platform medsos, termasuk Instagram dan X.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, bocah tersebut tampak ragu untuk membeli minuman ringan. Kemasannya berwarna oranye, dilihat ada beberapa informasi tulisan yang tampaknya berbahasa Korea dan sedikit informasi produk berbahasa Indonesia.

“Katanya mengandung babi tuh. Tapi ada halalnya,” tanya si orang tua bocah tersebut sembari merekam temuannya.

Fenomena ini jelas memunculkan kekhawatiran publik soal pengawasan dan akurasi pelabelan produk konsumsi. Apalagi yang cenderung sensitif bagi masyarakat Muslim yang tidak boleh mengkonsumsi produk mengandung babi.

Penting juga menyangkut aspek seperti kehalalan. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak produsen maupun lembaga berwenang mengenai beredarnya produk dengan label ganda tersebut.

Namun video yang memperlihatkan seorang bocah menemukan produk konsumsi yang mengandung babi tapi halal itu kini banyak mengundang pertanyaan netizen. Banyak dari mereka bertanya-tanya bagaimana peran otoritas terkait mengawasi produk yang kemudian lolos ke pasaran.

Jika dilihat, logo halal di minuman kemasan mengandung babi itu terlihat bukan merupakan logo halal dari otoritas terkait di Indonesia dalam hal ini BPJPH atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Sebab logo halal tersebut terlihat bukan seperti yang banyak beredar di Indonesia.(jpc)