RADARSUMEDANG.id, SITURAJA – Suasana haru menyelimuti lingkungan SMK Negeri Situraja saat ratusan siswa kelas XII resmi diserahkan kembali kepada orang tua mereka oleh pihak sekolah, Selasa (6/5). Penyerahan dilakukan setelah para siswa dinyatakan lulus menempuh pendidikan selama tiga tahun.
Acara pelepasan ditandai dengan pencopotan atribut seragam sekolah oleh Kepala SMK Negeri Situraja, Saiful Juntan, di hadapan para orang tua siswa sebagai simbol berakhirnya masa belajar di sekolah tersebut.
“Tiga tahun lalu, orang tua menitipkan anak-anaknya kepada kami untuk dididik. Hari ini, mereka kami kembalikan dalam kondisi lulus dan siap menghadapi masa depan,” ujar Saiful dalam sambutannya.
Ia juga berpesan kepada para lulusan agar terus belajar, menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan almamater sekolah.
“Meski sudah lulus, jangan berhenti belajar. Terus cari pengalaman, dan tetap jaga nama baik,” pesannya.
Tahun ajaran 2024/2025, sebanyak 423 siswa dari enam jurusan dinyatakan lulus. Saiful menyebut sebagian dari mereka melanjutkan ke perguruan tinggi, sementara lainnya langsung bekerja.
“Bahkan meskipun ijazah belum diterima, sebanyak 41 siswa sudah diterima bekerja di dunia industri. Ini bukti bahwa SMKN Situraja mampu mencetak lulusan yang siap kerja,” ungkapnya.
Tak hanya di dalam negeri, lulusan SMKN Situraja juga berhasil menembus pasar kerja internasional. Sebanyak 25 orang kini telah bekerja, mengikuti pelatihan, atau magang di Jepang.
“Ada yang sudah mulai bekerja di Jepang, ada yang masih pelatihan, dan sebagian lagi magang. Ini pencapaian yang membanggakan bagi kami,” tambahnya.
Saiful menegaskan bahwa sejak hari pelepasan ini, para siswa yang telah lulus tidak lagi memiliki kewajiban hadir di sekolah. Mereka tinggal menunggu penyerahan ijazah yang dijadwalkan akhir Mei 2025.
Terkait penyerahan ijazah, Saiful memastikan tidak akan ada seremoni besar. Keputusan ini mengikuti arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar kegiatan sekolah tidak membebani orang tua siswa secara finansial.
“Kami tidak akan mengadakan wisuda atau acara perpisahan yang berlebihan. Semuanya akan dilakukan secara sederhana sesuai arahan Pak Gubernur,” tutupnya. (gun)