RADARSUMEDANG.id, KOTA – Pergerakan tanah terjadi di Dusun Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, tepat di atas KM 177 Tol Cisumdawu. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang mencatat, mahkota pergerakan tanah hingga mencapai jalan tol memiliki panjang sekitar 170 meter dan ketinggian sekitar 300 meter.
“Panjang pergerakan tanah kurang lebih 170 meter dan ketinggiannya mencapai 300 meter hingga badan jalan tol, sementara kondisi jalan yang anjlok sedalam 50 sentimeter,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, Rabu (14/5).
Selain mengancam badan jalan tol, Atang menambahkan, pergerakan tanah juga mengkhawatirkan permukiman warga Bojongtotor yang hanya berjarak sekitar 150 meter dari lokasi. Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa bagian badan jalan tol mengalami penurunan.
“Yang paling terancam secara langsung tentu saja para pengguna jalan, mereka diimbau untuk lebih berhati-hati. Kemudian warga sekitar Sirnamulya, karena di atas area pergerakan tanah itu terdapat permukiman warga dengan jumlah rumah yang cukup banyak,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pergerakan tanah ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan. Kondisi terparah terjadi pada Minggu, 11 Mei 2025, di mana tanah mengalami penurunan hingga kedalaman 50 sentimeter.
“Kerusakan terjadi pada badan jalan, kemudian ada tembok penahan tanah yang pecah, dan retakan tanah yang signifikan. Ini tidak boleh dianggap remeh karena kita sedang menghadapi curah hujan yang tinggi, sehingga pergerakan tanah berpotensi semakin parah,” kata Atang.
Selain mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, BPBD juga berencana mengadakan pertemuan dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dan pihak terkait lainnya untuk membahas kondisi ini.
“Kami sudah berkoordinasi langsung dengan bagian teknis CKJT agar segera dilakukan penanganan, untuk melaksanakan mitigasi bencana dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (gun)