RADARSUMEDANG.id, KOTA – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan Hafas, mengungkapkan bahwa total penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) hingga April 2025 mencapai Rp 38.817.761.734. Jumlah tersebut terdiri dari zakat mal sebesar Rp 4.155.327.061, zakat fitrah Rp 33.118.880.000, dan infak Rp 1.543.554.061.
“Hasil penghimpunan dan penyaluran ZIS memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meski belum sepenuhnya optimal,” ujar Ayi saat bertemu Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa pada 2025, pengelolaan zakat di Sumedang telah memasuki tahap produktivitas, sesuai dengan peta jalan (roadmap) yang telah ditetapkan. Tahap ini ditujukan untuk memperkuat dampak zakat dalam menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai lembaga pemerintah, kami siap terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai program pemerintah demi mewujudkan visi dan misi Kabupaten Sumedang,” katanya.
Ayi menambahkan, sebagai lembaga pemerintah non-struktural, BAZNas Sumedang telah menjalankan fungsi penghimpunan, pengelolaan, hingga pendayagunaan zakat dengan baik. Ia optimistis kinerja tersebut akan terus meningkat.
“Ke depan, kami akan terus meningkatkan peran BAZNas agar bisa semakin bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pemerintahan yang berdaya guna,” imbuhnya.
BAZNas Sumedang, lanjut Ayi, mengusung visi besar: “Terwujudnya pengelolaan zakat yang berdayaguna, terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis teknologi menuju Sumedang sebagai Kabupaten Zakat 2025”.
Untuk mencapai visi tersebut, BAZNas telah merumuskan sejumlah misi strategis. Di antaranya adalah membangun manajemen zakat yang amanah, transparan, akuntabel, legal, dan sesuai syariah. Selain itu, juga dilakukan optimalisasi distribusi dan pemberdayaan zakat berbasis komunitas yang tepat guna dan tepat sasaran.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan BAZNas Sumedang.
“Program yang dijalankan BAZNas sangat bagus. Kolaborasinya dalam penanggulangan kemiskinan, penanganan stunting, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sudah sangat terasa,” ujarnya.
Dony juga mendorong agar BAZNas mengimplementasikan digitalisasi dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Ia menilai digitalisasi akan meningkatkan transparansi, efisiensi, serta membangun kepercayaan publik.
“Transparansi ini penting agar masyarakat tahu ke mana zakat mereka disalurkan. Dengan digitalisasi, prosesnya menjadi lebih akuntabel, efisien, dan memudahkan masyarakat dalam menunaikan ZIS,” pungkasnya. (gun)