Budidaya Ikan Nila Jatiroke Jatinangor, Tingkatkan Gizi dan Ekonomi Warga di Kaki Gunung Geulis

oleh
Ilustrasi oleh AI

RADARSUMEDANG.id, JATINANGOR – Pemerintah Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, terus bergerak cepat mendorong ketahanan pangan masyarakat melalui program budidaya ikan nila. Program ini dikembangkan di kawasan Teras Gunung Geulis, dan merupakan bagian dari strategi lokal untuk mendukung program nasional “Kampung Ikan Satu Desa.”

Ulan Ruslan, Kesra Desa Jatiroke, melalui Kasi Kesra Bayu Paramandaru, menyampaikan bahwa program yang menyasar sejumlah Rukun Warga (RW) ini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. “Alhamdulillah, program ketahanan pangan ikan ini sudah berkembang melalui kelompok Plasma Ikan. Semua ini bisa berjalan berkat dukungan dan bimbingan penyuluh perikanan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang,” ujar Bayu pada Rabu (2/7).

Menurutnya, budidaya ikan nila tidak hanya mencukupi asupan gizi keluarga, tetapi juga membuka jalan bagi penguatan ekonomi rumah tangga. “Warga mulai sadar bahwa usaha ini bukan sekadar ternak ikan, tapi bisa jadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan,” tambahnya.

Sementara itu, Rosadi, penyuluh perikanan wilayah Sukasari dan Tanjungsari, menegaskan pentingnya pembinaan dan pendampingan langsung terhadap kelompok budidaya. Ia menilai potensi ikan nila di kawasan Teras Gunung Geulis cukup menjanjikan. “Kami bersilaturahmi dengan kelompok budidaya untuk membahas peluang kerja sama dengan mitra usaha luar yang membutuhkan hasil panen mereka,” kata Rosadi.

Selain itu, Rosadi juga menekankan pentingnya membangun manajemen kelompok dan usaha yang solid. “Kami sedang merancang penumbuhan kelompok budidaya ikan yang terstruktur, resmi, dan terdaftar di desa maupun Pemda. Harapannya, kelompok ini bisa dikukuhkan secara formal dan berkelanjutan,” ujarnya.

Rosadi optimistis minat masyarakat terhadap perikanan yang terintegrasi dengan kebutuhan pangan lokal akan terus meningkat. “Semoga usaha budidaya ikan ini makin maju, gizi keluarga tercukupi, dan pendapatan warga ikut terdongkrak,” tutupnya.

Program ketahanan pangan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah desa dan penyuluh lapangan dalam memperkuat kemandirian pangan dari akar rumput. (tha)