RADARSUMEDANG.id, CIMANGGUNG – Setelah sepekan melakukan pencarian intensif, Tim SAR Gabungan resmi menghentikan operasi pencarian dua mahasiswa Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) Jatinangor yang hilang terseret ombak di Pantai Puncak Guha, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut.
Kedua korban adalah Oka Mahbubu Rijal (22), warga Brebes, Jawa Tengah, dan Ripan Muhamad Yusup (20), warga Sumedang, Jawa Barat. Keduanya dinyatakan hilang sejak Minggu (20/7), dan hingga Minggu (27/7), jasadnya belum berhasil ditemukan.
“Berdasarkan hasil evaluasi serta pertimbangan teknis di lapangan, dan setelah upaya pencarian maksimal sesuai SOP, operasi SAR kami tutup hari ini,” ujar Pelaksana Harian Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Mamang Fatmono, S.Sos., dalam keterangan resminya usai debriefing di lokasi.
Pencarian dilakukan dengan membagi dua tim Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 menyisir jalur Puncak Guha hingga Pantai Cicalobak sejauh 4 kilometer menggunakan peralatan vertical rescue dan drone thermal. Sementara SRU 2 menelusuri jalur darat dari Pantai Cilaki hingga Pantai Cidora sejauh 9 kilometer menggunakan motor trail.
“Meski melibatkan unsur SAR dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat, hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda keberadaan korban,” lanjut Mamang.
Pada hari keenam pencarian, pihak SAR menggelar mediasi bersama keluarga korban. Dengan penuh keikhlasan, kedua keluarga menyetujui penghentian operasi pencarian dan menandatangani surat pernyataan resmi.
“Jika di kemudian hari ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR dapat kembali dibuka,” tambahnya.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini antara lain Basarnas Bandung dan Pos SAR Tasikmalaya, Brimob Yon D Garut, Ditpolairud Polda Jabar, Polair Santolo, BPBD Garut, Dinas Perhubungan, Polsek dan Koramil Bungbulang, Satpol PP, Pemerintah Desa Sinarjaya, tenaga medis, relawan dari berbagai organisasi, serta para nelayan dan warga sekitar.
Pantai Puncak Guha sendiri dikenal sebagai destinasi wisata alam yang eksotis, namun menyimpan potensi bahaya karena kuatnya arus bawah laut. (tha)