“Alhamdulillah untuk okupansi di RM Tahu Sumedang Sari Kedelai tidak ada dampak yang signifikan, baik di cabang Jatinangor, Limbangan Garut, maupun Cirebon,” ujar General Manager RM Tahu Sari Kedelai, Deden, saat ditemui di cabang Jatinangor, Minggu (3/8).
Menurut Deden, kunjungan tetap stabil, terutama pada hari Sabtu dan Minggu, dengan jumlah tamu harian berkisar antara 200 hingga 300 orang. Ia menyebut mayoritas pengunjung merupakan tamu lokal, sementara dari luar kota biasanya datang pada momen-momen tertentu.
“Kalau dari luar daerah biasanya saat ada wisuda IPDN atau Unpad. Itu menjadi momen yang sangat menguntungkan,” ungkapnya.
Dalam hal pasokan bahan baku, Deden memastikan tidak ada kendala berarti. Harga masih relatif stabil lantaran sebagian besar bahan baku disuplai oleh keluarga sendiri. “Jadi lebih terkendali dibanding pengusaha tahu lainnya,” ucapnya.
Tak hanya andalkan tahu goreng, RM Tahu Sari Kedelai juga terus berinovasi lewat menu baru. Salah satunya adalah Tasuso (Tahu Sumedang Siomay) yang mulai diluncurkan tahun lalu. Menu ini langsung menjadi favorit pelanggan.
“Tasuso cukup banyak diminati tamu. Selain itu, menu unggulan kami juga ada gurame sosok, iga bakar, dan iga cobek yang disajikan panas di atas cobek,” kata Deden.
Saat ini, RM Tahu Sari Kedelai memiliki lima cabang yang tersebar di berbagai daerah. Yakni di Jalan Raya Ir. Soekarno Jatinangor (pusat), Limbangan Garut, Sukasari (Sari Kedelai Farm), Beber Cirebon, dan Bypass Cicalengka, Kabupaten Bandung. (tha)