RADARSUMEDANG.ID – Diam-diam rombongan senator Malaysia mendadak berkunjung ke Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang pada hari Selasa (13/6) kemarin. Rombongan yang dipimpin oleh Jazri Alkaf Abdillah Suffan itu membawa CEO PT Helpy Malindo Makmur Nur Iswandi yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman beserta jajaran.
Pertemuan tersebut dalam rangka koordinasi awal mengenai rencana kerjasama antara Malaysia dengan Kabupaten Sumedang. Kata Sekda Herman Suryatman, ada beberapa sektor yang saat ini potensial dikerjasamakan antara lain di bidang investasi terutama di bidang agro, peternakan dan pariwisata.
Sehingga pihaknya merespon positif penjajakan kerjasama yang ditawarkan. “Tentunya kami berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam menjalin kerja sama, ke depan terutama dalam fasilitasi kerjasama investasi dan pelayanan perizinannya,” kata Herman kepada sejumlah awak media.
Sementara itu, Senator Jazri Alkaf Abdillah Suffan dari Malaysia menyampaikan, Sumedang memiliki potensi yang sangat luar untuk bisa dikembangkan dan dikerjasamakan. “Dengan semakin optimalnya bandara internasional Kertajati yang saat ini ada dua kali penerbangan dalam seminggu menuju Kuala Lumpur. Tentunya dapat mendorong kerjasama kedua belah pihak semakin terbuka lebar,” ujarnya.
Terpisah, Kordinator Forum UMKM Sumedang, Hida Nurul menerangkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Senator Jazri Alkaf Abdillah Suffan yang menyampaikan bahwa Senator Jazri menawarkan pasar untuk produk-produk Sumedang supaya bisa masuk.
“Jadi memang mangsa pasar di Malaysia itu cepat laku. Kemudian produk-produk yang ada di gerai IPP juga katanya sudah bagus-bagus. Bahkan ada beberapa yang bisa lolos masuk ke Malaysia,” terang Nurul seraya berkata rombongan Malaysia juga membeli prodak kopi di gerai UMKM IPP.
Dirinya juga mengungkapkan tentang adanya lokasi kurasi produk UMKM Sumedang. Meskipun pada dasarnya pihak Malaysia akan melihat sejauh mana mangsa pasarnya.
“Prodak Sumedang nanti untuk di PADUGA (Pasar Dua Negara), lokasinya ada di perbatasan Indonesia -Malaysia Entikong atau Aruk Kalimantan Barat,” jelas Nurul. (jim)