SUMEDANG – Setelah melakukan serangkaian penelitian, intervesi berupa penyuluhan dan pemberian makanan tambahan pada 10 desa rujukan di Sumedang selama dua minggu, kegiatan Pelayanan Kesehatan Mahasiswa (PKM) Teladan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Kristen Indonesia (UKI) telah berakhir.
Hasilnya, para dokter muda ini telah melakukan penyuluhan kepada beberapa desa yang masuk kategori desa gawat stunting (gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya) sebagai bentuk dukungan terhadap program 5 tahun pemerintah dalam memberantas stunting.
Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) FK UKI, dr. Sudung Nainggolan, mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasi stunting sebagai salah satu hambatan paling signifikan bagi pertumbuhan manusia.
Untuk itu, pihaknya telah merilis berbagai penyebab stunting (gagal tumbuh) diantaranya; Gizi ibu dan praktik pemberian makan yang buruk, sanitasi yang buruk, kelahiran dengan berat badan yang rendah, kurangnya tindakan pencegahan di awal kelahiran, dan kondisi ekonomi yang buruk.
Selain meneliti Ibu hamil dan balita umur 2 tahun, remaja pun menjadi sample penelitian para dokter muda ini, yang mana dalam usia produktif sebagai calon Ibu di masa depan. Selain itu, dirinya juga turut menambahkan wawasan terkait penelitian mengenai anemia dan korelasinya terhadap stunting.